Mohon tunggu...
Yolis Djami
Yolis Djami Mohon Tunggu... Dosen - Foto pribadi

Tilong, Kupang.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Belajar Bermain Musik

6 Agustus 2020   08:15 Diperbarui: 6 Agustus 2020   10:22 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. teen.kapanlagi.com

 

Aku mengenal musik di tahun delapan satu. Alat musik pertama yang kupelajari dan mainkan adalah gitar. Waktu itu aku masih duduk di kelas dua SGO. Sekolah Guru Olahraga. Sekolah yang menempa pribadi-pribadi yang bakal menjadi guru olahraga. Ia setingkat sekolah menengah atas.

Berikut aku ceritakan bagaimana aku jatuh cinta dengan gitar pada pandangan pertama. Dari situasi ini aku menuangkannya ke dalam sebuah cerita pendek yang kuberi judul: Kencan. Anda bisa membacanya di blog pribadi saya, teaching is touching.blogspot.com.

Pada suatu siang yang waktu itu adalah jam istirahat. Aku melihat temanku, Aloysius Kase dan Yafet Kolimo (teman sekelas) sedang bermain gitar. Mereka duduk di bawah salah satu pohon ketapang di belakang gedung sekolah kami di pinggir pantai.

Aku sudah tidak ingat lagu apa yang sedang mereka mainkan. Yang masih segar kuingat adalah gitar yang sedang dipangku berwarna abu-abu. Warna milenium. Senarnya terbuat dari kawat atau istilah inggrisnya: Steel guitar. Seperti kata Allan Jackson sang pelantun lagu-lagu cowboy/country asal Paman Sam. Bukan senar nilon.

Aku mendatangi mereka dan melihat caranya bermain gitar. Bagaimana menghasilkan nada-nada merdu dari benda ajaib itu. Terkesan dengan permainan mereka aku minta diajari. Dan nada dasar pertama yang mereka ajarkan adalah 'D.'

Kesan pertama dan sensasi seru menjalar di seluruh rasaku saat bermain gitar. Sejak hari itu ia menggodaku terus-menerus. Godaan itu juga yang memaksa memberanikan diriku meminjam gitar milenium milik Yafet itu setiap Sabtu.

Artinya aku belajar di rumah setiap hari Sabtu dan Minggu. Dan akan kukembalikan pada hari Senin berikutnya. Bahkan tak jarang sampai satu atau dua minggu gitarnya menginap di rumahku. Untung orangnya baik. Tak masalah baginya. Oke-oke saja sejauh aku bisa menjaga memeliharanya.

Aku belajar mati-matian di rumah setiap kali aku membawa pulang gitar pinjaman itu. Tidak ada waktu luang yang kubiarkan terbuang. Pasti kuisi dengan berlatih memetik gitar. Kupaksa diri menguasai teknik dan chord yang telah diajarkan.

Lagu pertama yang bisa kunyanyikan sambil bermain gitar adalah 'Burung Kakatua.' Aku sering lupa waktu kalau lagi 'bekencan' dengan gitar itu. Sering hingga larut malam yang sangat larut. Saking getol dan girangnya belajar jari-jariku sampai melepuh.

Makhlum dawai kawat dan keras pula. Tapi aku tidak gampang menyerah dan tidak mau menyerah. Maka bila sudah sakit dan melepuh aku gunakan air panas untuk menyembuhkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun