Mohon tunggu...
Yolis Djami
Yolis Djami Mohon Tunggu... Dosen - Foto pribadi

Tilong, Kupang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anak Tangga Ke Jenjang Kepemimpinan

5 Juli 2020   16:00 Diperbarui: 6 Juli 2020   15:12 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hari Jumat sore, 3 Juli 2020 yang lalu sehabis mengajar (melatih gitar) saya mendapat telepon. Telepon dari Yoseph Edison Keyn yang mantan mahasiswa saya di UPG 1945 NTT. Ia lulus tahun dua ribu enam belas. Sekarang ini ia menjadi guru Olahraga di salah satu sekolah swasta favorit di kota Kupang.

Dia ingin bertemu dengan saya. Sudah lama rasanya kami tak bersua. Biasanya kami selalu bertemu di lapangan basket kampus. Tapi atas nama kesibukan tak pernah lagi jumpa. Maka lewat telepon kami janjian untuk bertemu di suatu tempat.

Kami bertemu sekitar jam delapan belas wita di sekitar Penfui, Kupang. Kami berdua menikmati nasi goreng di wilayah itu. Sambil makan malam kami berbincang ringan tentang masa lalu, kini dan yang akan datang.

Tentang masa lalu adalah memutar kembali memori ketika ia belajar di kampus. Masa kini, ia bercerita tentang segala hal yang dihadapinya sebagai guru. Dan masa yang akan datang adalah tentang karirnya kelak.

Kami santap malam dengan menu nasi goreng. Sambil menikmatinya kami berbincang dan berdiskusi. Di antara banyak hal yang kami bicarakan, ada satu hal yang saya garisbawahi. Kepemimpinan.

Saya mencoba merangkum dan menuliskannya kembali. Semoga Anda, para pembaca bisa menjadikannya bahan diskusi lanjutan. Sehingga dia akan menjadi sempurna dan menjadi pembelajaran bagi banyak orang kelak.

Setiap orang memiliki kesempatan menjadi pemimpin. Ia bisa menjadi pemimpin di mana saja ia berada. Ia bisa menjadi pemimpin di lingkungan atau kelompok kecil maupun besar.  

Perlu dipahami bahwa menjadi pemimpin bukanlah suatu tujuan akhir. Menjadi pemimpin adalah sebuah proses. Menjadi pemimpin adalah sebuah akibat atau ganjaran dari hal-hal positif konstruktif yang dilakukan.

Pemimpin yang baik berasal dari anggota atau anakbuah yang baik. Yang baik artinya menjadi anggota panutan dalam segala hal yang positif. Ia menjadi panutan karena mendahulukan kepentingan kelompok. Bukan kepentingan diri sendiri.

Syarat apa saja yang harus dipenuhi untuk menjadi pemimpin? Bagaimana caranya agar bisa menjadi pemimpin? Langkah-langkah apa saja yang harus dilewati agar dapat menjadi seorang pemimpin?

Syaratnya seseorang harus menjadi anggota yang membawa kebaikan bagi kelompoknya. Ia harus mampu menunjukkan dedikasinya pada lembaga di mana ia berkarya. Ia harus memberi keuntungan bagi perusahannya.

Langkah-langkah menuju jenjang kepemimpinan adalah: a. Tidak menolak tugas yang diberi; b. Selesaikan tugas tepat waktu (minimal). Lebih cepat, lebih baik; c. Selalu melibatkan diri dalam setiap kegiatan; d. Berusaha untuk tidak bertentangan dengan atasan; e. Melakukan sesuatu lebih dari yang diminta; f. Selalu bersikap kritis, bukan asal atasan senang.

Masih adakah hal yang harus dikerjakan sesudah jadi pemimpin? Bila sudah berada di tampuk kepemimpinan apa selanjutnya? Apakah sudah cukup merasa puas dengan posisi tersebut lalu menjadi pasif?

Langkah selanjutnya yang harus dikerjakan seorang pemimpin adalah menciptakan pemimpin-pemimpin baru. Para pemimpin yang lebih baik dari diri sendiri. Seperti ungkapan bernas penuh energi ini: "A good leader creates better leaders."

Bagaimana menurut Anda?

  

Tilong-Kupang, NTT

Minggu, 5 Juli 2020 (16.36 wita)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun