Mohon tunggu...
Yolanda Pratiwi
Yolanda Pratiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi B 2020, FIS UNJ

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Literasi Digital : Tantangan Dunia Pendidikan Dalam Pembelajaran Daring

25 Desember 2021   13:04 Diperbarui: 31 Desember 2021   08:51 884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar: darunnajah.com 

Literasi digital adalah kemampuan menggunakan TIK untuk menemukan, mengevaluasi , memanfaatkan, membuat, dan mengomunikasikan informasi dengan kecakapan kognitif maupun teknika. 

Pandemi Covid-19 ini telah memberikan hikmah salah satunya adalah percepatan penggunaan teknologi digital, khususnya di dunia pendidikan. 

Dimana masyarakat menjadi terbiasa menggunakan fasilitas digital untuk mentransformasi data dan informasi yang perlu diakses. Dunia pendidikan menjadi sektor yang sangat terdampak di masa pandemi ini.

Orang tua, siswa, dan guru dibimbing untuk beradaptasi dalam kegiatan pendidikan jarak jauh (PJJ), baik offline maupun online. Suka tidak suka para orang tua siswa harus bisa memanfaatkan teknologi. 

Namun, dari sejumlah survei terkait e-learning di masa pandemi yang dilakukan oleh beberapa organisasi terkemuka dari sisi siswa, guru, dan orang tua, mayoritas responden meyakini bahwa e-learning adalah masalah, sulit dan mahal (lihat KPAI: hasil survei 2020; SMRC: 2020 atau aliran survei Indonesia: 2020).

gambar : satuharapan.com
gambar : satuharapan.com

Studi yang didanai oleh UNICEF dan dilaksanakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menemukan bahwa 98 persen dari anak-anak dan remaja tahu tentang internet dan 79,5 persen diantaranya adalah pengguna internet. 

Anak-anak dan remaja memiliki 3 (tiga) motivasi utama untuk mengakses internet yaitu untuk mencari informasi, untuk terhubung dengan teman lama dan baru dan untuk hiburan. 

Pencarian informasi yang dilakukan sering didorong oleh tugas-tugas sekolah, sedangkan penggunaan media sosial dan konten hiburan didorong oleh kebutuhan pribadi.

Beberapa faktor yang membuat pendidikan jarak jauh lebih menjadi masalah daripada solusi berkaitan dengan aspek teknis seperti tidak tersedianya Internet (jangkauan Internet) dan kuota. 

Sementara itu, pembahasan tentang struktur mental yang menuntut keluwesan/adaptasi pelaku pendidikan terhadap digitalisasi pendidikan, dalam konteks perubahan dan tuntutan zaman, belum pernah dibahas secara eksplisit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun