Mohon tunggu...
Politik

PR Politik dan Marketing Politik?

31 Mei 2017   20:29 Diperbarui: 31 Mei 2017   20:38 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apa yang dimaksud dengan PR politik? Sebelum membahas PR, terlebih dahulu akan dipaparkan mengenai apa yang dimaksud dengan PR atau Public Relations. Public Relations atau PR merupakan sebuah proses komunikasi yang dijalankan untuk menjaga citra sebuah organisasi, maupun perusahaan. Jadi, dari sini kita dapat melihat bahwa PR bertugas untuk menjaga citra. Lalu mengapa hal ini dikaitkan dengan politik?

Seorang PR sangat diharapkan bisa menjadi koneksi antara pihak eksternal dengan pihak internal. Pihak internal menjalin relasi dengan karyawan sementara pihak eksternal, PR menjalin hubungan dengan pemerintah (government), stakeholders, dll.
Cara PR menjaga citra atau reputasi perusahaan yang dibawahinya adalah dengan melakukan program Corporate Social Responsibility (CSR).

Contoh yang dapat dilihat dengan jelas adalah Nestle dengan produk Milo mereka melakukan program CSR dengan membagikan susu gratis kepada murid-murid di sekolah-sekolah yang dekat dengan lingkungan mereka. Bantuan yang biasanya diberikan berupa pengecatan lapangan, pembuatan ring basket atau gawang sepak bola dengan logo produk mereka maupuan memberikan stock susu kepada kantin sekolah tersebut. CSR yang dilakukan oleh Milo dapat membantu membangun citra perusahaan yang lebih baik terutama dikalangan anak-anak.

Namun, yang dilakukan Milo tersebut juga dapat dikatakan sebagai marketing dimana taktik yang dilakukan adalah apabila susu yang ada di stock mereka habis, harapannya adalah pemilik kantin akan membeli produk tersebut lagi. Hal ini sama dengan politik dimana peran PR politik bisa dikatakan sama dengan peran marketing politik. 

Dapat dilihat pada saat Pilkada DKI Jakarta 2017, para PR dari masing-masing pasangan tidak hanya menjadi PR saja namun melakukan branding juga. Branding yang dilakukan adalah dengan cara menyiarkan iklan di televisi, spanduk dan juga membagi-bagikan kaos. Contohnya dapat dilihat dengan jelas dimana tim relawan Agus-Sylvi membagikan baju dimana terdapat wajah Agus-Sylvi di baju tersebut. Sama halnya dengan kemeja kotak-kotak yang dibagikan tim relawan Ahok-Djarot.

Dalam hal ini kita dapat melihat dengan jelas bahwa PR tidak hanya dalam menjaga citra sebuah perusahaan saja, tetapi bisa terjadi dalam dunia politik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun