Setelah dari Jakarta, kami tiba di kota Bandung. Bis kami tiba pada pukul 2.00 malam. Kami singgah di sebuah musholah yang terletak di sebuah penginapan.Â
Suasana saat itu sangat dingin dengan kepulan kabut yang tebal hingga jarak pandang kami hanya berjarak beberapa meter. Mungkin suhu saat itu 16C sangat dingin untuk saya, meskipun di Malang juga kota bersuhu dingin tapi ini lebih dingin lagi. Membuat saya dan teman-teman saya meggigil di dalam balutan jaket dan sarung tangan tebal. Suhu yang dingin membuat saya dan seorang teman dari Thailand tak bisa memejamkan mata.
Matahari mulai menghangatkan tubuh. Kami bergegas mandi dan sarapan. Setelah itu bis kami melaju menuju Tangkuban Perahu. Jalan menuju kesana cukup menegangkan dengan jalur berkelok-kelok dan menanjak. Sesampai di sana saat kami turun dari bis kami langsung diserbu oleh para penjual yang menjajakan masker. Tentu kami yang tak bawa persiapan apa-apa membeli masker tersebut. Ternyata untuk menuju ke tangkuban perahu kmai harus menaiki bis mini dahulu.
Akhirnya kami sampai. Pemandangan yang pertama kami lihat adalah jalan ber aspal yang sangat luas. Ternyata kami masih harus berjalan beberapa meter lagi. Dari kejauhan sudah terlihat para pedagang yang berjualan bermacam-macam barang mulai dari makanan dan aksesoris khas tangkuban.
Melihat kawah yang sudah terhampar cantik otomatis kamera hp kami mulai memotret sana sini. Dan kami pun bergaya sana-sini juga. Di sini ada 9 kawah, tapi yang biasanya di kunjungi hanya tiga kawah yaitu kawah Ratu, kawah Domas dan kawah upas. kita akan disuguhi pemandangan yan indah tapi bau blerang juga akan tersuguhkan disini jadi masker akan sangat berguna untuk menghindari bau blerang yang lumayan menyengat.