Mohon tunggu...
yolaagne
yolaagne Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa Jurnalistik

sorak-sorai isi kepala

Selanjutnya

Tutup

Trip

Tamasya ke Tangkuban Perahu

21 Januari 2019   13:44 Diperbarui: 21 Januari 2019   14:14 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah dari Jakarta, kami tiba di kota Bandung. Bis kami tiba pada pukul 2.00 malam. Kami singgah di sebuah musholah yang terletak di sebuah penginapan. 

Suasana saat itu sangat dingin dengan kepulan kabut yang tebal hingga jarak pandang kami hanya berjarak beberapa meter. Mungkin suhu saat itu 16C sangat dingin untuk saya, meskipun di Malang juga kota bersuhu dingin tapi ini lebih dingin lagi. Membuat saya dan teman-teman saya meggigil di dalam balutan jaket dan sarung tangan tebal. Suhu yang dingin membuat saya dan seorang teman dari Thailand tak bisa memejamkan mata.

Matahari mulai menghangatkan tubuh. Kami bergegas mandi dan sarapan. Setelah itu bis kami melaju menuju Tangkuban Perahu. Jalan menuju kesana cukup menegangkan dengan jalur berkelok-kelok dan menanjak. Sesampai di sana saat kami turun dari bis kami langsung diserbu oleh para penjual yang menjajakan masker. Tentu kami yang tak bawa persiapan apa-apa membeli masker tersebut. Ternyata untuk menuju ke tangkuban perahu kmai harus menaiki bis mini dahulu.

Akhirnya kami sampai. Pemandangan yang pertama kami lihat adalah jalan ber aspal yang sangat luas. Ternyata kami masih harus berjalan beberapa meter lagi. Dari kejauhan sudah terlihat para pedagang yang berjualan bermacam-macam barang mulai dari makanan dan aksesoris khas tangkuban.

Melihat kawah yang sudah terhampar cantik otomatis kamera hp kami mulai memotret sana sini. Dan kami pun bergaya sana-sini juga. Di sini ada 9 kawah, tapi yang biasanya di kunjungi hanya tiga kawah yaitu kawah Ratu, kawah Domas dan kawah upas. kita akan disuguhi pemandangan yan indah tapi bau blerang juga akan tersuguhkan disini jadi masker akan sangat berguna untuk menghindari bau blerang yang lumayan menyengat.

kawah Ratu(Dokpri)
kawah Ratu(Dokpri)
Kami menyusuri 3 kawah utama tanpa menghiraukan bau belerang. Di sini sangat ramai banyak wisatawan dari penjuru Indonesia bahkan tak jarang terdapat turis asing juga. Ada yang berkeliling kawah dengan menggunakan kuda. Puas menikmati keindahan tangkuban perahu, kami menuju spot belanja yang berrjejer rapi di sepanjang jalan. Barang yang di jual bermacam-macam begitu juga dengan harganya setiap pedagang akan memberikan harga yang berbeda-beda, tergantung kita pintar-pintar menawar.

spot belanja (Dokpri)
spot belanja (Dokpri)
Saya dan beberapa teman menaiki daratan dekat kawah yang menanjak. Di sana tidak ada yang menarik hanya pohon-pohon yang tumbuh. Di situ juga saya dan teman saya berkenalan dengan kakak-kakak dari Universitas Gajah Mada. Mereka mengira kami adalah anak kuliahan juga. Padahal kami masih SMA. kejadian yang cukup lucu. Hari semakin siang. Kami harus segera cepat-cepat turun dari kawah karena masih ada salah satu tempat wisata Floating Market yang harus kami datangi selanjutnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun