Mohon tunggu...
Fajar Nurmanto
Fajar Nurmanto Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kamu Harus Sadar Kalau Semua Konten Media Maya Itu Rawan Modus

1 Februari 2016   15:43 Diperbarui: 1 Februari 2016   16:03 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita sepatutnya bersyukur dengan adanya teknologi informasi dan digital seperti yang berkembang pesat hari-hari ini. Melalui perkembangan teknologi tersebut, cari duit dengan jualan pun bisa dipermudah. Namun kalau dibilang dipermudah, sebenarnya tidak sepenuhnya tepat. Soalnya karena kemudahan-kemudahan tersebut, maka makin banyak orang yang bisa mengoperasikan. Ketika makin banyak orang yang bisa mengoperasikan, maka makin merundung juga saingan yang bertebaran.

Internet dan media sosial adalah lahan yang potensi basahnya sungguh besar. Berbagai bisnis berkembang dari media baru ini. Mulai dari bisnis popularitas, jual-beli aneka macam, sampai riset perilaku penggunanya.

Bisnis popularitas punya logika sederhana, cukup melempar bahan apa saja yang penting bisa meramaikan traffick kunjungan. Bisnis jual-beli aneka macam cukup gampang ditemui lewat promosi di home; mulai dari barang kebutuhan bayi, baju, bahkan penjaja kenikmatan seksual. Riset perilaku pengguna juga bertebaran. Dari yang punya modal untuk menyewa agensi, atau swadaya belajar perangkat lunak untuk membantu proses risetnya.

Karena potensi dan kesenangan berinternet, banyak orang beralih melongok peluang-peluang bisnis di dunia maya. Ada yang berusaha menarik perhatian dengan mendulang klik, menampilkan gambar fenomenal, sampai menyebarkan berita-berita dusta. Berita-berita dusta berupa kabar burung yang bahkan narasumbernya sendiri belum diwawancarai, beritanya sudah bertebaran di Newsfeed.

Maka satu hal yang paling fundamental untuk dibangun ketika memakai media daring adalah sikap skeptis. Bayangkan saja dengan riuhnya interaksi tiap hari di jagat maya, tidak bertanggungjawabnya sebuah akun (anonimitas), masyarakat rentan dicekoki informasi. Kagum saya sampai hari ini adalah masih banyak saja yang memakan informasi-informasi tersebut tanpa dimasak dan tidak muntah.

Maka dengan demikian, bertambah lagi tantangan untuk promosi di media daring. Satu, saingan yang makin banyak dan kompetisi yang kian ketat. Dua, penjagaan terhadap kepercayaan dari penduduk dunia maya lainnya. Ingat bahwa kepercayaan itu adalah basis penting semua jenis hubungan dan interaksi. Ada juga tantangan ketiga, yaitu penguasaan terhadap teknologi baru itu sendiri; perangkat keras dan perangkat lunaknya.

Proses membangun kepercayaan adalah perjalanan yang panjang. Tak cukup hanya dengan membagikan tautan sebuah produk dengan iming-iming manis. Kalau iming-iming manis itu hanya lipservice tanpa pembuktian, ya siap-siap saja kehilangan calon konsumen, pembeli, ataupun pembaca. Kita bisa saja menyebar tautan-tautan berjumlah ribuan untuk promosi, tetapi silahkan dilihat proses selanjutnya. Ketika tidak ada interaksi (minimal likes dan comment) itu kan tandanya pesan atau produkmu tidak diperdulikan oleh banyak orang.

 

Lalu kamu bisa apa?

Perusahaan-perusahaan start-up sekalipun, semestinya paham sekali arti pentingnya kepercayaan. Mengamalkannya pun semestinya sudah menjadi nilai mutlak. Contoh usaha menjaga kepercayaan misalnya adalah animasi Gob and Friends. Mereka selalu menampilkan animasi dengan episode baru tiap Selasa tepatnya jam tujuh malam. Namun sepertinya sejak beberapa minggu lalu sedang libur karena season satunya sudah selesai. Semoga season selanjutnya segara dimulai, agar tidak ditinggalkan penonton setianya.

Kamu juga seharusnya skeptis dengant tulisan ini. Jangan-jangan tulisan ini adalah alat promosi? Kalau pengen tahu kenalan yuk, biar kita bisa kopdar. Kalau bukan promosi kan lumayan nambah teman juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun