Mohon tunggu...
Yohanes Prayogo
Yohanes Prayogo Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Warga negara Indonesia yang ingin terus menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Paus Fransikus: Senjata Nuklir Tak Bermoral!

28 November 2019   15:48 Diperbarui: 28 November 2019   15:52 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paus Fransiskus berdoa di Atomic Bomb Hypocenter Park di Nagasaki, Jepang. (AP/asia.nikkei.com)

Tokyo, Hiroshima, dan Nagasaki. Tiga lokasi yang mendapat lawatan Paus Fransiskus, 23-26 November lalu. Jepang pernah menjadi negeri impian Paus Fransiskus kala masih menjadi duduk seminari. Ia amat ingin jadi misionaris Yesuit di Negeri Sakura.

Sejak sebelum melawat ke Jepang, Paus telah menyerukan penghentian penggunaan senjata nuklir untuk kepentingan perang. Hiroshima dan Nagasaki telah menjadi bukti keganasan senjata nuklir. Agustus 1945, dua wilayah ini dijatuhi bom atom oleh tentara Amerika. Jepang pun takluk dan mengakhiri Perang Dunia II.

Sekira seratus ribu personel sipil dan militer Jepang tewas akibat paparan radiasi dan efek ledakan kedua bom itu. Puluhan ribu orang meninggal karena terpapar radiasi atau penyakit terkait, sehingga diperkirakan jumlah korban jiwa mencapai 400.000 orang.

Medio 2017, Paus Fransiskus pernah menyerukan agar negara-negara tak lagi menimbun senjata nuklir. "Senjata nuklir mencerminkan mentalitas ketakutan," tegas Paus. Dunia, lanjut Paus, harus prihatin lantaran bencana kemanusiaan dan lingkungan akibat penyebaran perangkat senjata nuklir. Keberadaan senjata nuklir yang mengancam kehidupan manusia harus "dikutuk dengan tegas", ujar Paus.

Dalam sebuah video yang dibuat sebelum berangkat lawatan apostoliknya ke Thailand dan Jepang, Paus Fransiskus mengatakan bahwa "menggunakan senjata nuklir merupakan tindakan tak bermoral".

Hiroshima dan Nagasaki adalah salah satu saksi kekejaman senjata nuklir. Hingga kini, di kedua kota itu berdiri rumah sakit yang dikhususkan untuk merawat korban senjata nuklir. "Penderitaan itu masih hidup, sampai saat ini," ujar Paus.

Selama berada di Jepang, Paus Fransiskus fokus pada pesan perdamaian dunia, terutama penghentian penggunaan senjata nuklir. Ia juga akan bertemu dan berdialog dengan para korban senjata nuklir dan keturunannya.

Paus Fransiskus merupakan Paus kedua setelah Paus Yohanes Paulus II yang mengunjungi Jepang pada 1982.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun