Mohon tunggu...
Yoga Mahardhika
Yoga Mahardhika Mohon Tunggu... Konsultan - Akademisi, Budayawan & Pengamat Sosial

Pembelajar yang ingin terus memperbarui wawasan, mempertajam gagasan, memperkaya pengalaman dan memperbesar manfaat untuk sesama.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perhutanan Sosial: Atasi Kemiskinan, Perkuat Gotong-Royong, Lestarikan Lingkungan

21 Februari 2020   16:48 Diperbarui: 21 Februari 2020   16:49 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perhutanan Sosial sudah mulai diwacanakan sejak 1999, tapi tak kunjung terealisasi. Pada 2007, program ini mulai direalisasikan, meskipun pelaksanaannya sangat minimalis.

Hingga 2014, akses kelola hutan oleh masyarakat baru tercatat sebesar 449.104 hektar. Baru setelah itulah, pemerintah di bawah kepemimpinan Jokowi melakukan akselerasi dan percepatan.

Tercatat sejak 2014 hingga 2020, izin perhutanan sosial meningkat drastis menjadi 4.067.705 hektar dengan total 870 kepala keluarga yang terlibat dalam pengelolaannya. Dan hari ini (Jumat, 21/02/2020), Jokowi kembali menyerahkan 41 surat keputusan (SK) untuk pengelolaan hutan sosial di Riau.

SK itu terdiri dari 21 SK Hutan Desa, 18 SK Hutan Kemasyarakatan dan 2 SK Hutan Adat, yang mencakup 73.670 hektar lahan hutan dan dikelola oleh 21.211 kepala keluarga.

Selain persoalan ekonomi, Perhutanan Sosial juga bagian dari upaya menjaga kearifan sosial. Pengelolaannya yang dilakukan secara berkelompok, mengharuskan para penerima manfaat untuk saling berkolaborasi dan bekerja sama satu sama lain.

Lembaga adat, lembaga desa, koperasi, kelompok tani, maupun kelompok sosial pengelola saling bersinergi untuk mengelola potensi hutan, sekaligus menjaga kelestarian hutan.

Kelompok Petani Boru Kedang di Flores Timur salah satu yang mengakui manfaat Perhutanan Sosial tersebut. Mereka bukan hanya menikmati hasil ekonomi dari hutan, tapi juga berhasil mempererat modal sosial masyarakat, sekaligus menjaga kelestarian hutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun