Mohon tunggu...
Yohannes Laurentius R
Yohannes Laurentius R Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hidup dari sisa harapan yang telah usang

Kalau ada waktu dimana aku di beri tahu itu adalah hari terakhir ku. Aku akan sempatkan untuk menulis, membaca dan memeluki orang yang kusayangi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ritual Penguburan dengan Metode Peti Mati Gantung di Filipina

22 September 2021   03:10 Diperbarui: 22 September 2021   03:28 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petimati gantung sagada, Filipina / sumber: supplied.

Peti mati gantung adalah salah satu praktik penguburan orang Kankanai di Sagada, provinsi pegunungan di pulau Luzon, Filipina. Mereka belum dipelajari oleh para arkeolog, jadi umur pasti peti mati tidak diketahui, meskipun diyakini bahwa mereka berumur beberapa abad. (Sumber)

Peti mati terletak di bawah tepian batu alam. Dipercaya bahwa penguburan orang mati di tempat-tempat tinggi membawa mereka lebih dekat ke kerajaan roh. 

Orang takut menguburkan jenazah di tanah, karena air menyebabkan jenazah membusuk. Selain itu, orang liar berburu kepala untuk dibawa pulang sebagai piala. Di peti mati gantung, jenazah aman.

Peti mati berukuran kecil karena tubuh di dalamnya berada dalam posisi embrio. Hal ini disebabkan keyakinan bahwa orang harus meninggalkan dunia pada posisi yang sama dengan saat mereka memasukinya - tradisi ini biasa terjadi di berbagai budaya pra-kolonial di Filipina. 

Orang tua mengukir peti mati mereka sendiri dari kayu gelondongan. Jika mereka terlalu lemah atau sakit, kerabat mereka melakukannya. 

Orang mati ditempatkan di peti mati (terkadang tulangnya patah dalam prosesnya), yang kemudian dibawa ke dalam gua untuk dimakamkan.

Sementara jenazah dibungkus dengan daun rotan, para lelaki mendorong pasak logam ke batu untuk menggantung peti mati. Sebelum itu terjadi, pelayat meneteskan cairan dari mayat yang membusuk ke tubuh mereka, percaya itu akan membawa keberuntungan bagi mereka.

Dalam beberapa tahun terakhir, arus wisatawan yang tertarik mulai berziarah ke Sagada untuk melihat peti mati gantung. Hal ini juga membuat kuburan vertikal ini telah berubah menjadi mata pencaharian yang menguntungkan bagi para warga setempat, yang mana memberikan dorongan ekonomi yang sangat dibutuhkan untuk seluruh desa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun