Mohon tunggu...
Yohannes Laurentius R
Yohannes Laurentius R Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hidup dari sisa harapan yang telah usang

Kalau ada waktu dimana aku di beri tahu itu adalah hari terakhir ku. Aku akan sempatkan untuk menulis, membaca dan memeluki orang yang kusayangi.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Plato vs Aristoteles: dalam Konsep Ide dan Realitas.

22 September 2021   00:05 Diperbarui: 24 Oktober 2021   19:25 11280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Plato vs Aristoteles: dalam Konsep Ide dan Realitas. Image: Album/Oronoz/SuperStock

Mengingat kembali filsafat Plato dan Aristoteles. Perbedaan keduanya ibarat pertanyaan lama tentang lebih dulu mana antara telur dan ayam. tentang teori idealisme dan teori realisme. Idealisme ibarat telur, realitas ibarat ayam. Menurut Plato, ide mendahului realitas. sedang menurut aristoteles, realitas mendahului ide. Gambaran lain, lebih dulu mana kita punya konsep dan ide (di alam pikiran) tentang api, lalu kita menurunkan ide tentang api menjadi api yang bisa kita lihat dan rasakan dengan indra. atau kita melihat lebih dulu api dengan panca indra baru kita punya ide/konsep tentang api.

Plato (427-347 SM).

Menulis banyak tetapi semua tulisannya berbentuk dialog. Menurut pendapat Plato, realitas seluruhnya seakan-akan terbagi atas dua dunia dunia yang hanya terbuka bagi rasio dan dunia yang hanya terbuka bagi panca indra. Dunia pertama terdiri dari ide-ide dan Dunia kedua adalah dunia manusia dan banyak lain lagi. menurut Plato dunia ideal yang terdiri dari ide-ide merupakan objek bagi rasio dan menghasilkan pengetahuan sejati. Memandang dunia ideal yang sempurna itu. Jadi menurut Plato mengenai manusia dalam diri manusia digabungkan dua makhluk yang kodratnya sama sekali berbeda yaitu tubuh dan jiwa sebelum dilahirkan dalam tubuh jasmani juga sudah ada teman dan ide-ide sekarang jiwa seolah-olah terkurung dalam tubuh dan senantiasa rindu pemandangan bahagia yang dinikmati sebelum lahir dalam tubuh. Namun dalam kondisi jasmani yang pernah di pandang dan ingatan itu dapat dihidupkan kembali sejauh manusia melepaskan diri dari dunia jasmani. Akhirnya pemikiran Plato inilah yang mendamaikan antara pemikir Heraklitos dan Parmenindes.

Aristoteles (384-322 SM).

Aristoteles, memindahkan fokus dari alam ke manusia, Aristoteles Bukan penduduk asli Athena melainkan penduduk Thrake, Yunani Utara dan pindah ke Athena untuk belajar di sekolah Plato (Akademia). Awalnya Pemikiran Aristoteles sangat dekat dengan Plato gurunya. Namun semakin lama Aristoteles mencari jalannya sendiri. Perbedaan antara filsafat Plato dan Aristoteles digambarkan dengan pelukis Italia masa Renaisans Raffael (1483-1530). Di lukisan itu tampak Plato dengan telunjuknya ke atas dan tangan Aristoteles mengisyaratkan ke tanah. Pemikiran Aristoteles memang selalu down to earth dan karena itu menolak ajaran plato tentang ide-ide. Menurutnya, tidak ada dua dunia tetapi satu saja, yaitu dunia dimana kita hidup.  Melalui jalan abstraksi, rasio dapat menemukan yang umum dan tetap di dalam benda-benda konkret yaitu hakikatnya (eidos). dalam hal ini plato juga mengatakan hal yang sama bahwa benda benda konkret terdiri atas bentuk dan materi. Bentuk itu sama dengan eidos atau hakikat tadi bentuk membuat benda menjadi seperti apa-adanya atau what it is. Materi membuat benda menjadi benda konkret ini that it is this thing berbeda dari semua benda lain. Dengan begitu bentuk tidak pernah lepas dari materi. Seperti semua makhluk jasmani lain, manusia pun terdiri atas bentuk dan materi.  Jiwa (psyche) adalah bentuk dan tubuh adalah materi. Bagi Aristoteles jiwa adalah prinsip hidup, sehingga semua mahluk hidup mempunyai jiwa.

Ada tiga macam jiwa menurut Aristoteles, yaitu:

- Tumbuhan, mempunyai jiwa Vegetatif.

- Hewan, mempunyai jiwa sensitif, yang memungkinkan pengenalan inderawi.

- Manusia, mempunyai jiwa rasional yang memampukan dia untuk berpikir/bernalar.

Karena secara konsisten mempertahankan pendapatnya bahwa bentuk tidak dapat dipisahkan dari materi, Aristoteles berpendapat juga bahwa pada kematian manusia jiwanya ikut mati, Pendapat ini merupakan perbedaan lain lagi dengan pemikiran Plato. Dalam pandangan mereka tentang filsafat (atau ilmu pengetahuan) ada perbedaan besar antara Plato dan Aristoteles. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun