Mohon tunggu...
Putra NoviantoGadi
Putra NoviantoGadi Mohon Tunggu... Musisi - Mahasiswa FISIP Universitas Atma Jaya

Akun untuk mengerjakan tugas (:

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pilih Kiblat Pop atau Indiepop??

23 Maret 2021   22:02 Diperbarui: 23 Maret 2021   22:05 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://crafters.getcraft.com/

Kemudian musik pop sendiri mudah dikenali oleh banyak orang. Hal tersebut dapat terjadi karena ada faktor major label yang berperan didalamnya. Yang diamana industri musik pop dipublikasikan dengan skala yang lebih besar dibandingkan dengan genre musik indie.

Dari musik pop ini, dapat kita ambil contoh seperti Sheila On 7. Sheila On 7 merupakan band yang memiliki genre musik pop. Sheila On 7 hingga saat ini merupakan band yang masih banyak digemari oleh banyak orang diberbagai kalangan usia. Hal ini dikarenakan Sheila On 7 memiliki lirik-lirik lagu yang mudah dipahami oleh banyak orang. Kemudian ada lagi contoh lainnya seperti Raisa, Isyana, dan masih banyak lagi.

Subkultur

Menurut Ryan (2010), subkultur adalah cara masyarakat memandang budaya yang ada dengan sudut pandang berbeda. Jadi, bagaimana pandangan masyarakat melihat suatu budaya dengan cara yang berbeda ini bisa disebut sebagai subkultur karena merupakan "minoritas" di antara "mayoritas" penganut budaya populer.

Subkultur dapat berperan tergantung darimana (lokasi/wilayah) budaya tersebut berada. Ketika berbicara mengenai musik, tentunya musik indiepop menjadi sebuah subkultur yang ada di masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan masih banyak orang yang tidak begitu memahami musik-musik indiepop ini. Terlebih lagi, indiepop merupakan musik yang diciptakan berdasarkan idealisme si pembuat, sehingga wajar saja apabila banyak masyarakat yang tidak begitu tertarik ketika mendengarnya.

Subkultur digunakan untuk membicarakan indiepop yang lahir karena suatu kondisi tertentu. Hingga indiepop dipresentasikan sebagai salah satu genre musik yang kehadirannya menjadi sebuah fenomena ada kecenderungan untuk melawan musik mainstream. 

Dalam bukunya "The Sociology of Music", Da Silva (1984) mengatakan: Seeing music as social may not be the most artistic or elegant approach, but it may yet be useful. Sociology of music is aimed at self-knowledge. It is the hope that people who engage in musical conduct can overcome whatever lack of understanding and whatever social superstitions they have about that activity. 

(Mengkaji musik sebagai suatu lembaga sosial mungkin bukan merupakan suatu pendekatan yang paling artistik ataupun pendekatan yang paling elegan. Namun, pengkajian tersebut sangat berguna. Sosiologi musik ditujukan ke pengetahuan pribadi. Hal tersebut merupakan suatu harapan di mana orang yang terikat di dalam pengadaan musik dapat mengatasi pengertian yang sempit dan mitos sosial apapun itu yang mereka miliki diberbagai kegiatan).

Kutipan diatas menjelaskan apabila kehadiran musik tidak dapat terlepas dari kondisi masyarakat. Kehadiran indiepop tentunya tidak dapat terlepas dari kondisi masyarakat diaman indiepop tersebut tumbuh. Realitas sosial yang dipadukan dengan musik pada akhirnya akan menjadikan musik sebagai faktor yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakat.

Dapat kita ambil contoh dari lirik lagi Jaon Ranti yang berjudul "Anggurman", dimana salah satu penggalan lirik tersebut berbunyi:

"Apa kamu sudah gila

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun