Mohon tunggu...
Yohanes Tola
Yohanes Tola Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Aku Yonas, Bisa menjadi teman mu, Aku menulis agar kepalaku tidak pecah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa: Dalam Cinta dan Perjuangan

19 Januari 2022   23:15 Diperbarui: 19 Januari 2022   23:28 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selama hampir tiga tahun ini saya "berbulan madu" dengan masa masa yang dulu pernah saya rindukan, ya, menjadi seorang mahasiswa. Sejak sekolah menengah atas saya melihat sosok mahasiswa bak seorang soekarno muda ataupun R. A Kartini yang sedang cantik cantiknya, ada sebuah harapan besar yang mereka pegang, harapan itu diberikan dunia bagi mereka.


Entah mengapa penilaian bahwa menjadi mahasiswa adalah masa dimana orang orang akan menilai kita sebagai seorang pemikir yang menganalisa masalah hari ini dan pemimpin bagi kehidupan yang akan datang. Terlihat bapak bapak dan ibu ibu mereka dirumah maupun dunia sekitarnya memandang mereka dengan isyarat penuh harapan.


Waktu berlalu, angkatan muda yang lahir pada tahun 2000-an akhirnya merasakan masa itu, mungkin anda juga saat ini. Yeahhhh... Ini waktu waktu yang engkau tunggu bukan? Sekarang nikmatilah dan bertarunglah dengan harapan masa depan yang engkau pegang hari ini, jangan sampai lepas!. 

Kalimat ini mirip sebuah kebiasaan anak muda SMA yang setiap sore hari duduk di trotoar jalan dengan gitar dan segelas kopi dihadapan, menunggu malam. 

Setiap seorang gadis melewati jalan "yang merah jangan sampai lepas", gadis gadis itu mungkin bisa menebak kalimat kami saat mereka melewati jalan setiap sore, karena sering diucapkan. Sayangnya kalimat itu saat ini tak lagi berkonotasi nyeleneh seperti yang mereka tau.


Romansa kenangan yang telah lalu akhir nya tiba pada sebuah kalimat "biarlah itu dikenang". Hari ini ada hal yang lebih serius yang harus kita pikirkan setiap hari dan bukan lagi setiap sore seperti "yang merah jangan sampai lepas". Pertama kali memakai jas universitas mahasiswa seperti diberi sebuah bisikan "masa depan jangan sampai lepas". Apa? Apa? 

Memanganya masa depan ku yang bagaimana dan seperti apa? Beri saya satu kepastian, jangan sekedar hanya membisik seperti ini!!. Astagaaa... Saat itu anak yang baru beberapa bulan dari masa putih abu abu nya ternyata belum membangun visi dan jalan mana yang harus dia tapaki. "Mulai dari nol" untuk sosok yang terlalu sering becanda itu.


Mahasiswa, disemester awal kuliah dia mulai memikirkan rencana apa yang akan dikerjakan dalam empat tahun mendatang. Buku buku mulai dibacanya kembali untuk membangun keteguhan sosok pada pribadinya, buku etika dasar  yang ditulis Romo. Franz magnis suseno dan Aris Tohheles pun tak lepas dalam  kumpulan pustaka pustakanya. Selamat membaca dan memikirkanya.


Setalah selesai pada tujuanya tentang apa yang akan di lakukan dimasa depan, pekerjaan apa yang ingin di capai, pacar seperti apa yang harus di pertahankannya, berapa persen posesifnya, bagaimana tingginya dll. Tentang sahabat dan permainan yang seperti apa yang harus dia jalani, tidak berhenti disitu ternyata dunia menaruh harapan yang lebih besar lagi pada setiap mahasiswa.

Agen of change, Social control, penjaga nilai dan penerus bangsa. Bagaimana mungkin, seberat inikah hal yang dipikirkan mahasiswa yang saya liat empat tahun lalu?
Saya belum selesai dengan diriku sendiri, mana mungkin memikirkan ini semua..kira kira seperti itu.
Dunia seperti tidak memberi jalan lain yang harus dipilih mahasiswa untuk dilalui. Ini seperti sebuah design yang turun temurun diciptakan untuk memastikan bangsa ini tetap berlanjut, sebab mahasiswa yang akan meneruskannya.


Dalam cinta dan perjuangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun