Mohon tunggu...
Yohanes Andrianto Sir
Yohanes Andrianto Sir Mohon Tunggu... Desainer - Sebuah Catatan Perjalanan

Ingin berbagi dengan dunia; belajar menuangkan sebuah perjalanan ke media tulisan

Selanjutnya

Tutup

Trip

Potensi Wisata Minat Khusus di Destinasi Super Prioritas Toba

25 September 2021   23:52 Diperbarui: 25 September 2021   23:57 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan alam Toba *Dokumentasi Pribadi

Elemen Air, Api, Tanah dan Udara; mungkin komposisi yang pantas disematkan atas luar biasanya kawasan Danau Toba. Letusan maha dahsyat danau vulkanik purba ini telah meninggalkan warisan bentang alam yang mengagumkan, membuat siapapun terhanyut untuk menikmati keindahannya. Setelah dinyatakan sebagai Destinasi Super Prioritas Toba (DSP Toba) oleh Presiden Republik Indonesia (Bapak Joko Widodo) dan Kemenparekraf, segala sesuatu telah disiapkan pemerintah untuk mengembangkan daerah ini. Termasuk pembangunan infrastruktur sebagai akses multi konektivitas, mempermudah wisatawan dari seluruh dunia datang dan menjelajah salah satu destinasi Wonderful Indonesia. Selain wisata budaya dan keindahan bentang alam'nya yang sudah dikenal, bagaimana kita melihat empat elemen tersebut sebagai potensi wisata minat khusus di DSP Toba?

Wisata minat khusus erat kaitannya dengan interesting / hobi seseorang maupun dalam sebuah group yang berbentuk komunitas. Bagi wisatawan yang menyukai tantangan dan petualangan, olahraga sekaligus berwisata menjadi alternatif yang mungkin bisa dilakukan di Toba. 

Mountain Bike dan Hiking misalnya; menyusuri perbukitan savana DSP Toba dengan cara berbeba serta memacu adrenalin. Atau penyelenggaraan Triathlon (kompetisi khusus atlit) yang menggabungkan tiga olah raga sekaligus (berlari, berenang, dan bersepeda); sangat mungkinkan untuk diselenggarakan di lokasi Geopark Kelas Dunia yang sudah ditetapkan oleh UNESCO ini. 

Danau'nya yang teduh dan beriak juga dapat digunakan bagi peminat wisata air. Menikmati keindahan Heritage of Toba dengan Jet Sky maupun menggayung dengan Kayak akan menjadi pengalaman yang seru. Sementara bagi pehobi mancing dapat menyewa speed boat / perahu kecil dan memancing didampingi masyarakat lokal. Aktivitas menyenangkan sekaligus menantang lainnya yang mungkin bisa dilakukan adalah kegiatan Paralayang. 

Hembusan angin dari atas Gardu Pandang Tele akan membawa penikmat Paralayang menyaksikan alam Toba dari atas udara. Pengamat alam juga bisa turut ambil bagian dengan kegiatan bird watching, menyaksikan lebih dekat biodiversitas / ragam jenis burung yang ada di kawasan ini, tentunya dengan standar / prosedur yang telah disiapkan. 

Di daerah Pangururan, danau vulkanis purba  ini juga meninggalkan jejak elemen api yang bisa kita saksikan dan nikmati sampai sekarang. Kandungan belerang alam yang dapat bermafaat bagi kesehatan, membuat tubuh kita rileks sekaligus menjadi penutup keseluruhan aktivitas berwisata yang telah kita lakukan. Sumber Air Panas Pangururan telah dikelola dengan sangat baik oleh masyarakat lokal.

Super volkano Toba yang terjadi 74.000 tahun yang lalu ini memiliki potensi geowisata yang besar.  Artinya kawasan Danau Toba juga menjadi magnet bagi para peneliti maupun akademisi di bidang Geologi dari seluruh dunia. Untuk menunjang kawasan ini, kedepan diharapkan terdapat one stop information (mungkin museum / rumah pintar) yang didalamnya berisi seluruh informasi tentang terjadinya keajaiban alam ini dari sudut pandang ilmiah. Menjadi rujukan bagi pelajar, masyarakat dan wisatawan untuk mengetahui asal mula danau vulkanik purba ini terbentuk hingga dapat kita lihat sampai sekarang.

Diluar beberapa elemen tersebut, masih ada beberapa potensi wisata minat khusus lainnya yang mungkin bisa dikembangkan. Wisatawan terkadang ingin mengetahui lebih dalam tentang budaya suatu daerah yang mereka kunjungi, bagaimana rasa penasaran itu dapat dibumbui dengan story telling dan pengalaman citarasa. 

Melihat lebih dekat proses pengolahan makanan / penganan khas daerah setempat contohnya. Ombus-ombus, Ayam Napinadar, Sasagun, Dali Ni’ Horbo (Tahu dari susu Kerbau), Ita Gur-Gur, Saksang, Sambal Rias, Lapet dll, sebagian besar makanan tradisional tersebut tidak bisa setiap saat kita temui di rumah makan / restoran. 

Dengan workshop kelas memasak yang dikelola oleh masyarakat lokal, diharapkan dapat mengundang wisatawan penikmat Gastronomi / pemerhati kuliner. Sebuah pengalaman rasa; menjabarkan proses demi proses / komposisi cara mengolah makanan tradisional, serta melihat lebih dekat kehidupan sehari-hari masyarakat Batak.

DSP Toba juga menawarkan banyak alternatif lokasi / tempat untuk menginap. Glamping di atas bukit, camping di pesisir danau, atau memilih staycation di hotel dengan pemandangan alamnya? Semuanya bisa dipilih sesuai selera, bahkan pengalaman tinggal di rumah adat Batak sekarang menjadi sesuatu yang mungkin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun