Mohon tunggu...
Yohanes Natonis.
Yohanes Natonis. Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penyuka sastra Menulis adalah salah satu wadah dimana kita akan tetap dikenang walau raga tak lagi berjiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berorasi!

7 September 2022   12:24 Diperbarui: 7 September 2022   12:28 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dokumen pribadi.

   Terik sang mentari tak mematakan semangat kami untuk menuntun sedikit keadilan.

     Ditemani pengeras suara ku berdiri menyampaikan aspirasi rakyat.

Baca juga: Menunggu

Ditemani lautan masa batinku merasa bergelorah!

   Kami tak meminta lebih, cukup seedikit keadilan bagi kami!

Katanya kami  adalah raja, tapi kenapa kami harus sengsara!

 Katanya tak ada lagi penjajajah ?

Kenapa kami masih terus merasah terjajah.

 Segengam nasi kami tak meminta lebih , tapi kenapa masih kau rampas ?

Baca juga: Kebisingan Malam

    Segelas air kami tak minta lebih, tapi kenapa masih kau kuras?

Tersiksa dirumah kamu sendir, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun