Mohon tunggu...
Yohanes Natonis.
Yohanes Natonis. Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penyuka sastra Menulis adalah salah satu wadah dimana kita akan tetap dikenang walau raga tak lagi berjiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Balik awan

17 Agustus 2022   23:44 Diperbarui: 17 Agustus 2022   23:52 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dokumen pribadi

Denting sang waktu bergulir diiringi rintikan hujan...

Dibalik awan kau berdiam menyembunyikan parasmu.

Paras yang selama ini menemaniku takala dinginnya malam tak lagi bisa dibendung dengan tebalnya selimut.

Mata yang engan terpejam seakan tak bisa dikompromi oleh lelahnya raga.

Ingin sekali ku pandangi paramu malam ini, sekedar untuk saling menyapa sebelum mata ini terpejam.

Tapi apa daya, semesta seakan tak merestui pertemuan kita malam ini.

Dengan girangnya  engkau seakan mengejekku  dibalik tebalnya sang awan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun