Wahai sang kucing di tepi dermaga tak tersentuh raga,
walau mungkin sukma... janganlah sekali-sekali engkau memuja lara
dan merengek manja kepada keengganan karsa, apalagi berpaling
dari pancaran dan kehangatan sang surya yang sedia menerangi!
Jadikanlah selalu nurani---pengiring sukmamu nan ajaib---
lentera sejati, penerang jalan panjang tak bertepi
yang mesti engkau tempuh dengan senyuman manis
di bibirmu yang mungil, dan dengan sebentuk keyakinan murni
yang kuat terpatri di dalam dadamu yang lapang!
Yogyakarta, 4 Januari 2003