Mohon tunggu...
Yohanes Jawa
Yohanes Jawa Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa universitas Muhammadiyah Kupang

Mahasiswi pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia universitas Muhammadiyah Kupang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Upacara Adat Ngoa Ngi`i (Potong Gigi) di Desa Pautola

17 Juni 2019   10:54 Diperbarui: 17 Juni 2019   15:35 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keistimewaan Perempuan Dalam Upacara Adat (Ngoa Ngi'i) DiDesa Pautola.

Perempuan sangat istimewa dalam upacara adat (ngoangi'i) potong gigi di desaku. didesa pautola, kecamatan keo tengah, yang lebih tepat  di kabupaten nagekeo. Desaku terletak di dataran yang lebihtinggi dari kota kecamatanku. Kampungku dengan kota kecamatan kujauh sekitar 5 km. dan dengan pantai sekitar 6 km. Dikampungku didesa pautola rumah kami mengelilingi umah adat. kami hidup berbagaitradisi yang kami anut.                                                                                                    

Yang salah satunya tradisi yang kami anut adalah upacara adat ngoangi'i(potonggigi).upacara ini merupakan salah satu upacaraadat yang dilakukan bagi kaum wanita yang sedang hamilanak pertama dengan usia kandungan tujuh bulan. 

Dalam upacara adat ngoangi'i ada beberapa tahapan yang harus dilakukan yaitu: tahapan persiapan dan tahap pelaksanaan.pihak-pihak yang terlibat dalam upacara ngoangi'iyaitu: Calon suami, calon istri, keluarga dari kedua belah pihak serta seluruh masyarakat dalam kampung. Upacara ngoangi'i tersebut sudah merupakan adat yang sudah turun-temurun sejak nenek moyang dahulu kala dan harus terus dilaksanakan serta telah ditetapkan sebagai hukum adat. 

Bagi yang melanggarakan dikenakan sanksi berupa Poke senggakam bamosa (Lempar dan tikam kerbau jantan ). Baik milik keluarga tesebut maupun kerbau milik orang lain semuanya menjadi tanggung jawab keluarga yang melanggar hokum adat, menurut kepercayaan bahwa pelanggaran hukum adat mendatangkan bencanaberupa uraa e mere (Hujan banji terus menerus), kola mbele (tanah longsor) dera dewa (panas yang berkepanjangan). 

Bagi keluarga yang tidak melaksanakan upacara ini akan di kucilkan dari pergaulan masyarakat umum sehingga merek tidak lagi tinggal di dalam kampong induk tetapi di pondok yang adadikebun mereka dan keluarga tersebut dianggap rendah di mata masyarakat makna upacara adat ngoangi'ia dalah memohon keselamatan Ibu dan penguatan Bayidalam kandungan. 

Nilai-nilai yang terkandung dalam upacara ini adalah nilai religius, nilai moral,dan nilai gotong-royong.yang sudah dilakukan dan diwariskan oleh nenek moyang secara turun-tenurun.

Walaupun  dengan adanya perkembangan jaman di era globalisasi ini. Supaya Upacara tersbut tidak diterbelakangkan. karena upacara adat untuk memperkaya kebudayaan daerah dan terus dilestarikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun