Mohon tunggu...
Yohanes Ishak
Yohanes Ishak Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis Olahraga, Hiburan, dan lain-lain

1 Korintus 10:13 || Jika ingin bekerjasama atau menulis ulang konten yang saya buat, silahkan hubungi email: Yohanes.Ishak92@gmail.com ||

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bayaran yang Pantas

18 Agustus 2021   15:22 Diperbarui: 18 Agustus 2021   15:27 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi uang (foto: Dokumen Pribadi).

Sekelompok kuli bangunan yang terdiri dari lima orang kala itu dibuat kesal oleh sesosok anak muda yang ingin dibuatkan bangunan pos kecil di dekat rumahnya.

Sekelompok kuli bangunan ini merasa kesal karena diperintahkan oleh anak muda yang usianya jelas sangat jauh dibandingkan dengan mereka.

Biasanya, mereka diperintahkan oleh orang yang sepantaran atau lebih tua. Sangat unik, namun sikap manusia memang seperti itu, ada yang sangat mementingkan harga diri dan ego yang tinggi.

Meski merasa kesal, pimpinan kuli bangunan ini menerima perintah si anak muda itu dan memberikan sebuah siasat kepada timnya.

BACA JUGA: (Cerita Bersambung) Air Susu Dibalas dengan Air Teh (Part 2)

BACA JUGA: Kehidupan yang Sempurna Itu Datang dari...

"Sudahlah, tak apa kita kerjakan permintaan anak bocah ini. Lumayan untuk tambahan uang makan, kita kerjakan seadanya saja, tak perlu bagus-bagus dan kuat, toh bangunannya juga ia minta bentuk kecil jadi bisa cepat selesai," perintah sang pimpinan.

Benar saja, hanya dalam waktu 30 menit, pos kecil yang diminta oleh si anak muda tersebut sudah langsung jadi.

Namun bentuknya pun benar-benar sangat jelek, tidak rapih, dan tidak diberikan cat sehingga hanya terlihat seperti bangunan kecil yang mudah roboh.

"Anak muda, pos kecil yang kamu minta sudah jadi. Sekarang tolong bayarannya segera dilunasi karena kami ingin pulang," pinta sang ketua kuli bangunan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun