Mohon tunggu...
Yohanes Ishak
Yohanes Ishak Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis Olahraga, Hiburan, dan lain-lain

1 Korintus 10:13 || Jika ingin bekerjasama atau menulis ulang konten yang saya buat, silahkan hubungi email: Yohanes.Ishak92@gmail.com ||

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Man City Kena "Kutukan" Final Perdana di Liga Champions

30 Mei 2021   19:17 Diperbarui: 2 Juni 2021   16:28 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Man City belum bisa mematahkan kutukan klub pertama di final Liga Champions yang selalu gagal menjadi juara (Foto: Wallpaper Cave).

Saat itu, bisa dibilang final ideal karena melawan klub sesama Liga Inggris, Manchester United.

Kala itu kedua tim memiliki kekuatan yang sama kuat. Man United masih diperkuat oleh Cristiano Ronaldo, Wayne Rooney, Ryan Giggs, Rio Ferdinand hingga Edwin van der Sar.

Sementara Chelsea dihuni oleh barisan pemain bintang, yaitu Didier Drogba, Frank Lampard, Michael Ballack, Andriy Shevchenko, John Terry, dan Petr Cech.

Sayangnya, The Blues gagal menang setelah kalah adu penalti dengan skor 5-6, di mana sebelumnya bermain imbang dengan skor 1-1.

11 tahun berselang, baru ada lagi klub pertama yang merasakan atmosfer Liga Champions, yakni Tottenham Hotspur di tahun 2019.

Lagi-lagi, mereka harus merasakan kutukan di final setelah dibekuk oleh sesama klub Liga Inggris, yakni Liverpool dengan skor 0-2.

Setahun berselang, PSG hadir sebagai klub pertama di Liga Champions yang siap mematahkan kutukan tersebut.

PSG saat itu juga dilatih oleh Thomas Tuchel yang mempunyai skuat mumpuni, mulai dari Thiago Silva yang juga saat ini di Chelsea, lalu ada Marco Verratti, Mauro Icardi, dan trio maut di lini depan, Angel Di Maria, Neymar Jr, dan Kylian Mbappe.

Sayangnya, mereka tak bisa menghapus kutukan tersebut usai dibekuk oleh Bayern Munchen dengan skor tipis 0-1.

Setelah sebelumnya Liga Champions kerap menghadirkan klub baru di babak final dalam rentan waktu dua tahun, kini dalam tiga tahun terakhir secara beruntun selalu ada klub yang baru merasakan babak final.

Apakah tahun 2022 mendatang kembali hadir satu klub baru lagi atau bahkan dua klub baru secara serentak di final Liga Champions? Atau justru kembali tim lama yang berkuasa? Menarik untuk dinanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun