Mohon tunggu...
Yohanes Ishak
Yohanes Ishak Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis Olahraga, Hiburan, dan lain-lain

1 Korintus 10:13 || Jika ingin bekerjasama atau menulis ulang konten yang saya buat, silahkan hubungi email: Yohanes.Ishak92@gmail.com ||

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sound of Borobudur: Cerita Motivasi yang Tak Lekang oleh Waktu

16 Mei 2021   16:27 Diperbarui: 16 Mei 2021   16:31 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perjalanan menuju puncak Candi Borobudur bisa memiliki motivasi tersendiri (Foto: Dokumen Pribadi).

Membahas Borobudur selalu memiliki cerita motivasi tersendiri.

Sama seperti artikel sebelumnya, saya bahas sisi lain dari Sound of Borobudur yang mempunyai banyak kisah motivasi di dalamnya.

Sebelumnya saya membahas sisi menarik yang ada pada Candi Borobudur, termasuk Borobudur yang menjadi pusat musik dunia.

Kali ini, saya bakal membahas apa saja cerita motivasi yang ada dalam Borobudur yang saya dapatkan.

Mungkin saja, ada yang merasakan sama yang seperti saya rasakan, ada juga pastinya yang memiliki pandangan lain.

BACA JUGA: Sound of Borobudur: Sisi Menarik dari Dongeng yang Nyata

BACA JUGA: Asal Muasal Lahirnya Nama Indonesia (YMK 4)

Seperti yang telah diketahui dari sejumlah artikel yang dikemas oleh para Kompasianers lainnya, dalam Candi Borobudur terdapat sekitar 226 alat musik relief yang terbagi dalam lintas budaya dan bangsa.

Yang berarti, bisa jadi ada sekitar puluhan atau mungkin ratusan pemusik didalamnya yang bisa melantunkan lagu sesuai khas daerah masing-masing.

Saya tidak akan membahas lagu apa saja yang dimainkan dalam sejarah tersebut, karena pastinya sangat banyak lagu tradisional dari berbagai budaya dan bangsa yang terkandung di dalamnya.

Jadi, sekali lagi saya bakal mengulas motivasi apa yang terdapat dari Sound of Borobudur ini dengan zaman sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun