BACA JUGA:Â Covid-19: Mengalah Saja dari India, Hai Indonesia-ku
Akhirnya, para pengunjung pun kini dilarang keras oleh Pengurus Setempat atau Balai Konservasi Borobudur untuk tidak duduk, tidak menginjak dan tidak menyentuh bagian stupa di Candi Borobudur.
Tak heran saat kedua kalinya saya ke sana di tahun 2017 kini di setiap lantai sudah banyak satpam atau pihak keamanan yang memantau situasi Candi Borobudur.
Dongeng yang Nyata
Sisi menarik terakhir yang dari sudut pandang saya adalah Candi Borobudur merupakan kisah nyata dari sebuah dongeng atau cerita legenda di Indonesia.
Ya, cerita dongeng atau legenda yang menarik mengisahkan ada seorang anak raja bernama Badung Bondowoso yang menyukai gadis cantik bernama Roro Jonggrang.
Roro Jonggrang yang merasa tak enak untuk menolaknya langsung ingin menyiasatinya yaitu dirinya meminta untuk dibuatkan 1.000 candi hanya dalam waktu satu malam atau seharian.
Jika hari sudah berganti dengan ditandai oleh suara ayam berkokok pada pukul 05:00 pagi, maka Badung Bondowoso harus menerima jika cintanya ditolak oleh Roro Jonggrang.
Merasa cemas, Roro Jonggrang membangunkan seluruh pekerja wanita setempat untuk menabuhkan kayu tanda untuk bekerja dan seketika itu juga membangunkan sejumlah ayam di sana hingga membuat mereka berkokok.
Jelas hal ini membuat Badung Bondowoso merasa geram. Menurut dongeng yang beredar, Roro Jonggrang menolaknya karena ia dendam terhadap Badung Bondowoso yang membunuh ayahnya.