Mohon tunggu...
Yohanes Gamaputra
Yohanes Gamaputra Mohon Tunggu... Aktor - Mahasiswa

Hidup adalah kesempatan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Metode Pertanian Modern di Negara Jepang

19 September 2018   00:40 Diperbarui: 19 September 2018   00:58 2328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jepang adalah sebuah negara kepulauan yang berada di sebelah timur benua Asia.Di Jepang terdapat 4 pulau besar serta ribuan pulau kecil.Bentuk geografis Jepang memanjang dari utara ke selatan sekitar 3800 kilometer.Luasnya 370.000 kilometer persegi. Pulau-pulau besar itu antara lain : Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu. Kepulauan Jepang 75% wilayahnya terdiri dari pegunungan, dan 25% terdiri dari daratan.

Pegunungan Jepang memanjang di seluruh kepulauannya, berupa bukit-bukit yang tertutup hutan dan di antaranya ada lembah-lembah sempit yang dapat digunakan untuk pertanian. 

Porsi lahan pertanian Jepang hanya 25% dari total wilayahnya yang sebagian besar berupa pegunungan dan hanya 12% dari luas daratan di Jepang yang bisa dipergunakan untuk pertanian. 

Jepang merupakan salah satu dari negara maju yang mampu mencukupi kebutuhan pangan negaranya tanpa harus mengimpor dari negara lain. Jepang bukanlah termasuk negara agraria, lahan pertanian dijepang pun termasuk kecil, yaitu sekitar 12% dari total daratannya, namun dengan kebijakan politik pemerintah jepang yang berorientasi pada masalah pangan, jepang mampu membuktikan keberhasilannya dalam ketahanan pangan. 

Lahan pertanian yang terbatas tidak membuat jepang berputus asa, jepang benar-benar menggunakan lahan yang terbatas semaksimal mungkin dengan memanfaatkan kesuburan tanahnya yang mengandung abu vulkanis. Kesuburan tanah dan didukung dengan teknologinya yang maju, jepang mampu menghasilkan berbagai produk pertanian seperti padi, kentang, jagung, buah-buahan, dan lain sebagainya.

Para petani disana cenderung lebih maju ketimbang Negara kita. Mereka memanfaatkan teknologi Mesin Penanam dan Pemanen Padi Otomatis, Syarat Swasembada Pangan, Penanam Padi Otomatis (Rice transplanter) adalah mesin modern untuk menanam bibit padi dengan sistem penanaman yang serentak. Pemanfaatan dari teknologi tersebut selain lebih canggih dan modern juga membuat sistem kerja akan sangat lebih efisien. 

Sehingga para petani menjadi lebih mudah dalam sistem pengerjaannya dan tidak memakan banyak waktu. Selain meningkatkan kesejahteraan bagi para petani di negaranya ini juga merupakan suatu strategi mengapa Negara Jepang mampu bersaing dengan Negara impor lainnya dalam bidang pertanian. Untuk melindungi petani dari "serangan" produk impor, pemerintah menetapkan harga jual produk impor tak boleh lebih murah daripada produk lokal. 

Pengimpor boleh menjual barangnya di bawah harga produk lokal, dengan syarat selisih harga harus disetor ke pemerintah. Kebijakan ini sangat membantu petani, karena harga jual produknya dapat bersaing dengan produk impor. 

Dengan melihat kebijakan-kebijakan Pemerintah Jepang yang sangat mendukung komunitas tani tersebut, tidaklah heran bila para petani di Jepang dapat hidup sejahtera.

Di Jepang, petani berhasil memperoleh nilai tambah dari produk pertanian dengan baik. Oleh sebab itu, petani jepang memiliki tingkat kesejahteraan yang relatif baik. Mereka didukung oleh sarana pertanian yang memadai dalam pengolahan lahan pertanian serta didukung pula oleh fasilitas pengolahan hasil pertanian dengan baik pada proses pasca panen. 

Mereka pun mampu menjual hasil petanian, misalnya beras, melalui internet ke seluruh negeri. Beberapa sentra penghasil beras, yang terkenal dengan kekhasan kualitas serta rasa berasnya, dapat menawarkan produk melalui penjualan langsung ke seluruh negeri sakura tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun