Mohon tunggu...
Yohanes Bosco Otto
Yohanes Bosco Otto Mohon Tunggu... Lainnya - PNS Penyuluh Agama Katolik Kantor Kementerian Agama Kota Pangkalpinang Babel

Berbuatlah mulai dari hal kecil

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membangun Harmoni Sosial dalam Terang Agama Katolik

25 Januari 2023   08:09 Diperbarui: 25 Januari 2023   08:24 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Proses kedua dari berpusat pada Kristus adalah bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa (bdk ayat 42). Setelah orang-orang menerima pewartaan tentang Yesus Kristus Sang Kebenaran Sejati, mereka memberi diri dibaptis. Peristiwa ini menggambarkan perubahan dalam diri mereka dari tidak mengenal menjadi mengenal Kristus, dari tidak percaya menjadi percaya kepada Kristus, dari tidak beriman menjadi beriman kepada Kristus. 

Dan sebagai keputusan radikal mereka memberi diri dibaptis. Pembaptisan menjadikan mereka sebuah komunitas yang percaya kepada Kristus dalam semangat komunio. Para ecclesiolog kemudian menamai komunitas ini Jemaat/Umat Pertama/Gereja Perdana. Karakteristik yang menonjol dari jemaat ini adalah mereka tidak hanya berhenti setelah dibaptis tetapi (1) bertekun dalam pengajaran rasul-rasul. Keluar dari hati yang sungguh percaya akan pewartaan rasul-rasul mereka terus menekuni pengajaran itu.

Menekuni berarti mempelajari, mendalami, menghayati, bahkan mengamalkannya sebagaimana kita akan telusuri dalam ayat-ayat selanjutnya. (2) bertekun dalam persekutuan. Dalam bahasa latin communio. Komunio Gereja perdana ini dibangun atas dasar pewartaan para rasul tadi. Dengan kata lain, atas dasar kebenaran yang disampaikan para rasul, yakni Yesus Kristus, hidup, pewartaan dan karya-karya-Nya. Beberapa point dari Yesus Kristus yang sungguh merasuki cara bersekutu Gereja Perdana ini adalah (a) cara hidup Yesus. 

Yesus sederhana, mudah bergaul tanpa pandang bulu, tekun berdoa, tekun mengajar, dll (b) pewartaan-Nya. Yesus mewartakan kasih, damai, keadilan, rela berkorban, dll (c) dari karya-Nya. Yesus menyembuhkan, membangkitkan, mengalirkan semangat berkorban. Mereka kemudian berkembang menjadi besar hingga saat ini. Dan perlu kita ketahui dan kita percayai bahwa Gereja Katolik yang saat ini berkembang di seantero dunia ini dibangun atas dasar pengajaran para rasul, yakni Yesus Kristus, hidup, pewartaan dan karya-karya-Nya (sifat apostolik). 

Yesus Kristus menjadi dasar bangunan, batu sendi Gereja. (3) Ketekunan dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan ini dikuatkan lagi dengan selalu berkumpul dan berdoa. Ketika mereka berkumpul dan berdoa apa yang terjadi? Yang terjadi adalah komunio mereka semakin kuat/solid, tidak mudah digoyahkan, mereka saling meneguhkan, saling mendoakan dan mendoakan orang lain. Hal ini dapat terjadi karena Yesus Kristus lagi-lagi menjadi Pusat. Dan doa adalah kekuatan bagi Gereja. 

Gereja semakin berkembang dan menjadi kokoh hingga saat ini karena tradisi hidup doa, ekaristi, dan sakramen-sakramen lainnya. Dan ketika tradisi-tradisi ini dihidupi oleh komunitas mana pun dalam Gereja Katolik, Allah Tritunggal sebagai model komunio akan selalu menaungi, menguatkan, menjiwai dan memberkati komunio sehingga terus menerus berbuah.

Proses ketiga berpusat pada Kristus mengenal mujizat dan tanda yang dibuat oleh para rasul sebagai karunia yang diberikan oleh Yesus Kristus melalui Roh Kudus (bdk ayat 43). (1) dalam kuasa Roh Kudus rasul-rasul dapat berkata-kata dalam berbagai bahasa yang dipergunakan oleh bangsa-bangsa waktu itu, sehingga banyak orang menjadi percaya dan dibaptis dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Ketika umat Katolik berpusat pada Kristus dan melakukan kehendak-Nya, maka mereka bisa berkata-kata dalam bahasa Roh. Karena bahasa Roh adalah bahasa Kasih.

Kasih yang begitu besar dan tiada taranya dari Kristus telah menghadirkan begitu banyak mujizat, yakni (2) orang lumpuh disembuhkan, orang buta dapat melihat, orang yang sakit kusta ditahirkan, orang yang kerasukan setan dibebaskan, orang-orang yang membenci Yesus seperti Saulus bertobat dan menjadi pewarta unggul Kerajaan Allah, orang-orang yang sebelumnya tidak mengenal dan tidak percaya kepada Yesus memberi diri dibaptis dan jumlahnya menjadi banyak hingga sekarang, dsb. 

Dalam Gereja zaman sekarang, mujizat dan tanda harus dilihat dan dihayati dalam konteks kehidupan sehari-hari. Dan dalam setiap saat kita selalu mengalami mujizat dan tanda dari Allah Tritunggal Mahakudus yang sudah diwahyukan dalam dan melalui Yesus Kristus dan terus menerus dinyatakan sampai akhir zaman dalam dan melalui karya Roh Kudus yang dijanjikan Yesus.

Proses berikutnya dari berpusat pada Kristus ialah dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing (bdk ayat 44 dan 45). (1) komunitas masyarakat Katolik atau yang sudah percaya kepada Kristus dan dibaptis dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus hendaknya memiliki komitmen untuk bersatu; bersatu hati, bersatu iman, bersatu harapan, bersatu kasih. 

Dalam kesatuan hati, iman, harapan dan kasih mahasiswa Katolik dapat memperkuat komunio komunitasnya dan dapat melaksanakan tugasnya sebagai Gereja. (2) kesatuan hati, iman, harapan dan kasih memupuk dan mempertebal perasaan memiliki (sense of belonging) pada komunitas dan kerelaan untuk berbagi (sharing) dalam komunitasnya, serta sangat memungkinkan meningkatnya sensitivitas dan solidaritas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun