Majalengka, Jawa Barat yang terhimpit di antara Desa Ujungberung & Lengkongkulon, Bantaragung, Padaherang, dan Sindangwangi.Â
Desa Jerukleueut merupakan salah satu desa tersembunyi di daerahDesa ini menyimpanan beberapa hidden gems alias spot-spot ekowisata yang belum terlalu masif diketahui serta dikunjungi wisatawan namun cukup populer secara lokal.
Letaknya di kaki Gunung Ciremai membuat suasana di Desa Jerukleueut sejuk bak permainan Harvest Moon dengan beragam lokasi naturalnya. Adanya tiga telaga yang terhampar dan saling berdekatan satu dengan lainnya lengkap dengan keindahan ekosistemnya menambah opsi destinasi wisata  alam yang dapat dikunjungi bila singgah ke desa ini. Tiga telaga ini yakni Telaga Herang, Telaga Cileuweung, dan Telaga Loa. Ketiganya menyimpan keindahan serta ciri khas masing-masing.
Telaga Herang, yang paling terkenal di antara tiga telaga di Jerukleueut, memiliki atraksi berupa beranekaragam ikan mulai dari ikan nila, koi, tawas, louhan, mas, bawal, red devil, dan ikan nilem. Telaga ini juga bersebelahan dengan Wanda Water Park, sebuah wisata air buatan berfasilitas cukup lengkap, didukung dengan latar belakang Telaga Herang yang asri.Â
Terletak tidak jauh dengan Telaga Herang terdapat Telaga Cileuweung yang kini diperuntukkan sebagai sarana budidaya ikan dengan kolam apung. Di sini pengunjung dapat bercengkrama dengan berbagai jenis ikan yang dibudidayakan warga setempat, khususnya ikan koi dengan berbagai motif dan warna.
Telaga yang terakhir, Telaga Loa, masih terjamin keasriannya terlebih masih minimnya intervensi manusia. Batuan besar yang membentuk telaga ini mengelilingi dan menjadi lantai dasar yang memberikan keunikan tersendiri bagi destinasi yang belum banyak dikunjungi ini.Â
Keunikan lain dari telaga ini adalah fenomena surutnya danau secara periodik. Telaga ini mampu menampung air selama enam bulan lamanya, namun entah mengapa telaga ini mengering selama enam bulan setelahnya. Siklus ini berulang terus-menerus.
Selain tiga telaga tersebut, hamparan sawah luas yang tertata secara rapih dengan sistem terasering membuat Desa Jerukleueut layak menjadi opsi alternatif destinasi wisata selain dari Ubud, Bali, tempat mainstream wisatawan yang ingin melihat sawah sistem terasering di Indonesia.Â
Kebudayaan khas yang secara kultural turun temurun yang dikenal dengan Bongkar Bumi pun dapat menjadi wisata kebudayaan terutama dalam aspek sosio-kulturalnya.