Hidupku                          rasaku diri sedang dalam lingkup membangun dasar                      Dasar yang mungkin dianggap rendah oleh insan lain dan dianggap receh kaum bermateri                                namun lontaran anggapan receh rendah bukan untuk bersedu tetapi tuk tetap tersenyum                               Causalnnya itu hanya selumbar rasa yang perlu dirasakan                             walaupun keruh seperti air                 dalam benak niscaya hal itu bukan dikenang kataku,tetapi dicari untuk mencapai sebuah penantian yang telah dikubur agar terkubur mundur para anggapan receh rendah