Mohon tunggu...
Yohanes Apriano Dawan Fernandez
Yohanes Apriano Dawan Fernandez Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang putra daerah yang saat ini menetap di kota industri yang hirup pikuk. Terkadang hal kecil menjadi inspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Sungguh Damai Melihat Kehidupan di Dalam Rahim Istriku

31 Maret 2012   08:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:13 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13331811811693125318

[caption id="attachment_179408" align="alignleft" width="150" caption="Ilustrasi/ibujempol.com"][/caption] Tidak terasa sudah 3 bulan istri saya mengandung anak pertama kami. Puji Tuhan, ketika melakukan USG kedua kali pertumbuhan janin cukup baik. Calon anak kami terlihat cukup aktif karena selalu bergerak di rahim ibunya. Ketika diUSG posisinya tertelungkup dan kakinya selalu bergerak seperti mengayuh sepeda, mendaki gunung atau ingin menendang bola, mungkin anak laki-laki tapi biar Tuhan yang menentukan. Pengalaman pertama ini membuat perasaan saya dan istri terasa lain dari biasanya. "Ada kehidupan di dalam perut saya" kata istriku, sungguh suatu anugerah yang luar biasa. Kami terus berharap semoga semuanya berjalan dengan lancar hingga proses kelahiran. Melihat aktifnya calon bayi kami dan ukuran tubuhnya yang besar --kata dokter-- membuat kami lega karena selam 3 bulan ini kondisi tubuh istri saya sangat drop, apalagi pada masa awal-awal kehamilan. Tidak banyak makanan yang bisa dikonsumsi karena semua selalu dimuntahkan kembali karena rasa mual yang cukup parah. Oleh karena pengalaman pertama maka saya cukup panik menghadapinya. Terkadang saya bingung apa yang harus diperbuat, karena sulit memilih makanan yang bisa dikonsumsi oleh istri saya. Rasa mual yang bercampur kondisi ulu hati yang sakit, lecet di tenggorokan karena sering muntah, dan berbagai kondisi lainnya yang mengkhawatirkan. Obat dari dokter sudah dikonsumsi tapi bagi saya saat-saat seperti ini membutuhkan kondisi psikis yang tenang. Istri saya sering bertanya kapan kondisi seperti ini akan berakhir, dan saya hanya bisa berkata sabar karena kita percaya bahwa--kata dokter--kondisi demikian pasti terjadi selama trimester pertama. Betul harus bersabar karena kondisi istri saya berangsur pulih dan memberikan kedamaian ketika kemarin kami melihat sebuah kehidupan di rahimnya. Bagi saya proses ini masih sangat awal dari rangakaian kehidupan, namun setidaknya ada semangat untuk menjalaninya. Terima kasih Tuhan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun