Mohon tunggu...
Yohana Hartriningtyas
Yohana Hartriningtyas Mohon Tunggu... Lainnya - Perempuan

Seorang ibu rumah tangga dengan seorang anak lelaki, pernah berprofesi sebagai guru dan pernah menjadi buruh pabrik

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Anak Bawang: Sehari Adaptasi Esok Langsung Ahli

14 April 2021   19:42 Diperbarui: 14 April 2021   19:47 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seorang yang mulai menampaki dunia "mencari uang" tentu punya angan angan tinggi untuk sukses. Terlebih idola mereka baik dari keluarga sendiri atau seorang tokoh yang biasanya sangat klise " dulu susah sekarang berduit" menjadi sebuah dorongan optimis bagi mereka. 

Ditambah lagi orang tau selalu meyakinkan bahwa sang anak kelak akan sukses menjadi orang kaya tanpa memceritakan kisah perjalanan yang dilalui malah sering menjerumuskannya. Hal itu dulu sempat mewarnai kehidupan muda saya.

Mulai menapaki dunia kerja itu sungguh kejam. Dimulai saat lulus sekolah/kuliah. Makin panik lagi saat tahu bahwa skill yang dimiliki tak sesuai spesifikasi lowongan pekerjaan yang diinginkan. 

Kebanyakan seperti kemampuan bahasa asing, skill spesifik misalnya aplikasi akutansi, gambar teknik, punya sertifikat ini dan itu. Kalaupun ada yang sesuai spesifikasi diri pelamarnya berjibun pula dengan rentetan tes masuk yang lumayan jauh atau bertahap.

Selanjutnya ketika menerima berita bahwa pelamar kerja diterima dengan level fresh graduate alias anak bawang. Senang bukan main dan tentu angan-angan menerima gaji pertama sudah didepan mata. 

Persiapanpun dilakukan dari mulai penampilan, berkas yang dibawa sampai dengan ekspresi ketika bertemu bos dan rekan kerja. Tak ada yang salah dengan hal itu, terbilang bagus malah untuk menunjang hubungan kerja dengan rekan nantinya tapi sungghu seharusnya ada yang memperingatkan anak bawang ini untuk menyiapkan mental.

Hari pertama masuk kerja si anak bawang biasanya merasa senang, bersemangat dan merasa jam kerja begitu cepat. Hal itu dikarenakan hari pertama berada di kategori pengenalan. Diajak muter-muter dari satu divisi ke divisi lain yang akan berhubungan dengan pekerjaanya. Dikenalkan dengan orang-orang yang bersangkut paut dengan pekerjaan. 

Rata-rata jabatan tangan yang diterimanya diiringi tampilan senyum. Entah senyum yang dipaksakan atau senyum yang benar-benar tulus. Setelah semuanya selesai maka anak bawang akan terparkir manis dimeja/tempat dimana dia ditempatkan. 

Mempelajari aplikasi dan peletakan alat yang dibutuhkan dalam pekerjaan serta mengerjakan pekerjaan ringan yang diperintahkan. Percayalah sebagian besar akan mengatakan bahwa itulah hari terindah saat memulai menampaki karier.

Esok hari adalah cobaan dimulai. Anak bawang mulai diberikan pekerjaan berbobot dengan minimnya tempat bertanya. Jikapun ada maka jawaban singkat akan diterimanya. Telinga, otak dan insting harus bekerja bersamaaan. Lelah namun kewarasan masih terjaga. Mungkin karena saya "masih belum mengerti alur keja dan belum terbiasa" adalah kalimat yang menenangkan dirinya sendiri.

Hari ketiga merupakan final penilaian dari rekan kerja. Ya kebanyakan senior bisa menilai dengan ketepatan kurang lebih 80% kualitasmu. Tak butuh waktu lama bukan? Kamu lelet, sulit menangkap perintah, dan teledor bisa dilihat dalam tiga hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun