Mohon tunggu...
Yogi Raka Siwi
Yogi Raka Siwi Mohon Tunggu... Jurnalis - Angka Nol

Angka Nol

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sekolah di Jatim Perlahan Mulai Terapkan Pembelajaran Tatap Muka

26 Maret 2021   11:07 Diperbarui: 26 Maret 2021   11:16 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jawa Timur Perlahan mulai memberlakukan pembelajaran tatap muka di jenjangg SMA dan SMK. Sekolah dengan system tatap muka ini dilakukan dengan durasi tiga jam. Sedangkan pada sekolah lainnya masih bertahan dengan system online.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, Wahid Wahyudi menyebutkan ada sebesar 35% SMK, 20% SMA dan 10% SLB saat ini telah menerapkan pembelajaran tatap muka.

''Untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 35%, sedangkan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 20% dan Sekolah Luar Biasa (SLB) ada 10% terhitung dari total sekolah di Jawa Timur,'' ujar Wahid, Sabtu (20/3/2021).

Sistem pembelajarannya yang lebih banyak membutuhkan praktikum dan keterampilan langsung membuat Sekolah Menengah Kejuruan mendapat kesempatan lebih besar dibandingkan dengan sekolah lainnya.

Sebelum itu Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Dinas Pendidikan Jatim melakukan uji coba pembelajaran tatap muka pada tingkat SMA dan SMK dengan membatasi satu daerah, yaitu 1 SMA, 1 SMK dan 1 SLB. Namun karena hasil uji coba tersebut baik, maka jumlah sekolah yang memberlakukan sekolah tatap muka ditambah.

Diketahui kebijakan tersebut diputuskan setelah hasil evaluasi sekolah daring menunjukkan adanya penurunan kualitas pembelajaran. Daya tangkap siswa terhadap pelajaran yang diberikan oleh pengajar tidak mampu diserap dengan optimal.

Terkait hal tersebut Wahid Wahyudi menambahkan bahwa ada beberapa mata pelajaran khusus yang memang membutuhkan pembelajaran secara tatap muka, utamanya adalah pelajaran yang lebih sering dilaksanakan dengan praktikum.

''Khususnya pelajaran tertentu seperti matematika, kimia, fisika, apalagi yang menyangkut praktikum. Seperti Sekolah Menengah Kejuruan misalnya, yang mengajarkan beberapa keterampilan dan harus memegang alat,'' imbuh Wahid.

Jika sekolah tatap muka tidak segera diterapkan kembali seperti awal mula, maka dikhawatirkan dapat terjadi learning loss, karena terdapat berbagai kendala dalam pembelajaran system online, yaitu sarana prasarana dan daya tangkap siswa.

Di sisi lain, Ayu salah satu tenaga kependidikan Untag Surabaya menyampaikan pendapatnya, bahwa baik atau buruk dampak sistem pembelajaran online, semua kembali pada individu masing-masing yang menjalaninya.

''Pada dasarnya, semua kembali pada sejauh mana peserta didik dapat beradaptasi terhadap perubahan yang ada. Baik atau buruknya ya tergantung, karena setiap individu pasti berbeda-beda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun