Mohon tunggu...
Yogi Raka Siwi
Yogi Raka Siwi Mohon Tunggu... Jurnalis - Angka Nol

Angka Nol

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Harus Diterapkan Seluruh Elemen Masyarakat

8 Februari 2021   21:00 Diperbarui: 10 Februari 2021   16:06 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tim Dosen Prodi Sastra Inggris, Fakultas Ilmu  Budaya (FIB), Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya memberikan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), sebagai upaya penting untuk mencegah penularan Covid-19, kepada anak-anak di Desa Plunturan, Kecamatan Pulung, Ponorogo, selama November hingga Oktober 2020.

Terkait hal tersebut, ketua Tim Dosen Fakultas Ilmu Budaya, Bramantya Pradipta, S.Hum., M.Hum, mengatakan, upaya penting untuk mencegah Covid-19 di masa pandemi seperti saat ini adalah dengan cara menjaga kondisi serta daya tahan tubuh yang prima

''Salah satu cara membangun ketahanan tubuh adalah perilaku hidup bersih dan sehat,'' kata Bramantya, Minggu 7 Februari 2021.

Hingga saat ini menjelang peringatan 1 tahun tersebarnya Covid-19 di Indonesia, masyarakat pada umumnya telah mengetahui betapa sangat pentingnya penerapan perilaku hidup bersih dan sehat untuk meningkatkan ketahanan tubuh, dalam rangka mencegah dan memutus mata rantai Covid-19.

''Meskipun demikian, pengetahuan ini tidak selalu ditindaklanjuti ke dalam praktek dan perilaku sehari-hari, ujar peminat Kajian Budaya alumni Universitas Airlangga Surabaya tersebut.

Masyarakat Desa Plunturan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo pun pada umumnya sudah mengetahui informasi PHBS dan virus Corona, baik dari interaksi sesama warga, siaran TV, maupun media sosial seperti Whatsapp. Akan tetapi, kesadaran warga terutama anak-anak di usia SD, untuk mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat sehari-hari belum merata.

Salah satu anggota Tim Dosen, Dra. Anik Cahyaning Rahayu, M.Pd., yang merupakan alumni Universitas Gajah Mada ini menambahkan, kebiasaan hidup bersih dan sehat orang dewasa di desa Plunturan jauh lebih dominan dibandingkan kebiasaan hidp bersih dan sehat yang diterapkan oleh anak-anak.

''Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, misalnya, belum menjadi kebiasaan perilaku sehari-hari pada anak usia SD di sini. Namun, kesadaran dan praktik berperilaku hidup bersih dan sehat di kalangan warga dewasa jauh lebih dominan,'' imbuh Alumni Universitas Negeri Surabaya tersebut.

Tidak hanya itu, menurut Ambar Andayani, S.S., M.Pd., yang merupakan salah satu anggota tim, yang masih menjadi masalah menurutnya adalah warga di usia anak-anak SD.

''Anak-anak usia SD di Desa Plunturan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo masih sangat perlu mendapat penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS, karena kebiasaan hidup bersih dan sehat merupakan kunci untuk memutus daya tular Covid-19,'' ungkap peminat kajian sastra anak tersebut.

Program "Penyuluhan Pentingnya Menerapkan Perilaku Hidup Sehat di Masa Pandemi kepada Anak Usia SD" ini merupakan bagian dari kerja sama antara Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dengan Pemerintah Desa Plunturan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo. Penyuluhan difokuskan pada tiga perilaku hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, memakai masker dengan benar, dan menjaga jarak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun