Mohon tunggu...
Yogik Septiawan
Yogik Septiawan Mohon Tunggu... Seniman - Pegiat Sastra Indonesia

S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menuju 77 Tahun Indonesia Merdeka, Perlunya SDM yang Berkualitas

5 Agustus 2022   11:28 Diperbarui: 5 Agustus 2022   11:48 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sejarah kemerdekaan Indonesia merupakan sebuah perjuangan seluruh rakyat Indonesia dalam memperjuangkan kedaulatan tanah air. Kolonialisme belanda selama 350 tahun bukanlah waktu yang singkat. Sebagai warga negara Indonesia tidak layak di katakan sebagai warga negara Indonesia jika lupa akan perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan. Sejarah kemerdekaan negara Indonesia tidak hanya merebut kemerdekaan dari Belanda, akan tetapi merupakan sejarah lahirnya pemimpin-peminpin negara Indonesia.

Secara etimologi kata pemimpin dapat diartikan sebagai orang yang mampu mempengaruhi serta membujuk pihak lain agar melakukan tindakan pencapaian tujuan bersama, sehingga dengan demikian yang bersangkutan menjadi awal struktur dan pusat suatu proses. Edwin A. Locke juga memberikan tanggapan bahwa pemimpin adalah orang yang berproses membujuk orang lain dalam mengambil langkah-langkah menuju suatu tujuan bersama. Lebih jelasnya bahwa pemimpin yang baik memiliki kompetensi untuk mengkomunikasikan, megakomodir kepentingan bersama, berintegritas dan tanggungjawab. Selain itu, seorang pemimpin harus memiliki visi yang jelas dan mampu memberikan perubahan dalam bentuk yang kongkret.

Problematika Negara Indonesia

Setiap negara bertanggungjawab atas kesejahteraan rakyat dan senantiasa mengharapkan terwujudnya negara yang sejahtera, aman, damai, sentosa dan jauh dari berbagai macam permasalahan. Akan tetapi sudah menjadi hukum alam bahwa problematika pasti ada dalam setiap negara. Bahkan dalam ruang lingkup kecil seperti oragnisasi kepemudaan dan juga keluarga pasti memiliki tantangan dan problematika. Baik itu permasalahan negatif maupun positif.

Problematika ini juga terjadi pada negara Indonesia. Berbagai berita dekadensi moral selalu muncul di media massa sepanjang tahun. Indonesia tidak terlepas dari problematika keterjajahan, kemiskinan, penyimpangan prilaku sosial berupa penyalahgunaan narkoba, perzinaan, perjudian, pelecehan seksual, dan vandalisme. Selain itu masalah korupsi juga telah menjadi virus negative yang merasuk dan merusak moral negara.

Problematika tersebut harus segera di selesaikan dan ditindaklanjuti secara konsisten dengan menyiapkan pemimpin-pemimpin baru yang mampu memberikan solusi atas permasalahan negara yang selama ini belum mampu di selesaikan.

Perlunya pemimpin visioner dan berlandaskan moralitas

Setiap kelompok organisasi dalam lingkup desa hingga negara tidak lepas dari problematika, dan dalam menyelesaikan berbagai problematika yang kompleks, memerlukan sosok pemimpin visioner yang mana dia memiliki sebuah visi dan misi yang harus di kembangkan dengan atau bersama anggota kelompoknya.

Seorang pemimpin yang senantiasa memiliki visi ke depan akan selalu waspada terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi. Hal ini memberikan jaminan bahwa jalannya proses pekerjaan ke arah yang dituju akan dapat berlangsung terus menerus tanpa mengalami hambatan dan penyimpangan yang merugikan. Oleh sebab itu, seorang pemimpin harus peka terhadap perkembangan situasi baik di dalam maupun di luar organisasi sehingga mampu mendeteksi hambatan-hambatan yang muncul, baik yang kecil maupun yang besar.

Selain visioner, pemimpin yang diharapkan mampu menyelesaikan problematika negara adalah pemimpin yang memiliki moralitas yang kuat, sehingga segala sikap dan keputusannya akan senantiasa bermuara pada kemajuan negara. Karena tanpa landasan moral, maka visi dan misinya akan mengarah pada dehumanisasi atau kemungkaran sosial.

Indonesia ke depan memerlukan pemimpin baru yang mampu memberikan solusi atas semua permasalahan negara ini. Pemimpin yang lahir dari generasi baru, bukan dari generasi lawas pewaris kepemimpinan pola lama. Seorang pemimpin yang berani, jujur dengan cita-cita perjuangan, memiliki komitmen dan keteguhan ideologi dan moral serta sabar dalam berjuang sangat dirindukan kehadirannya. Pemimpin seperti ini akan membawa antusiasme, sumber daya, toleransi terhadap risiko dan akan senantiasa menghindari perpecahan antar generasi negara Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun