Pemilihan Umum Raya adalah salah satu moment yang ditunggu-tunggu mahasiswa, seringkali dalam pesta demokrasi tahunan mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) ini menuai konflik dan keributan antar sesama mahasiswa maupun relawan pendukung. Komisi Pemilihan Umum Universitas Negeri Malang 2019 (KPU UM 2019) yang menjadi pihak penyelenggara kontestasi pesta demokrasi inipun juga kerap mendapat banyak desakan dari beberapa pihak berkali-kali sehingga sempat memakan korban pada kejadian kemarin sore (16/11).
Sekitar pukul 15.20 WIB, Sekretariat KPU UM Â yang berada di Gedung A1 Lantai 2 telah didatangi beberapa oknum dengan dalih menyampaikan beberapa aspirasinya kepada KPU UM, tidak berselang lama terjadi keributan di dalam sekretariat KPU UM tersebut. Pada saat itu ada seorang mahasiswa yang mencoba melerai keributan tersebut namun tidak berhasil dan alhasil situasi kian memanas.
Karena tidak ingin terjadi tindak kekerasan dan hal yang tidak di inginkan, ada seorang mahasiswa yang mencoba mengambil video pada saat keributan tersebut sebagai bukti apabila nanti benar-benar terjadi tindak kekerasan, namun seorang mahasiswa tersebut malah ditarik secara keras sampai bajunya tersobek dibagian belakang sebelum berhasil mengambil video. Tindak kekerasanpun mulai dilakukan oleh beberapa oknum dengan memiting leher mahasiswa terebut setelah ditarik kebelakang, dan bahkan mirisnya ada oknum yang menendang bagian tubuhnya sampai hampir terjatuh.
Miris sekali, Pesta Demokrasi tahunan ini harus dikotori oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, dan terlebih lagi apakah pantas seorang pimpinan di sebuah lembaga melakukan tindak kekerasan kepada mahasiswa yang hanya ingin mendokumentasikan keributan  ? ataukah memang pelaku takut apabila sampai terjadi pendokumentasian, rencana tindak kekerasannya tidak akan berjalan lancar ? Kita sama-sama tidak mengetahuinya dan hanya Tuhan yang tahu, yang kita ketahui adalah beberapa oknum dan pelaku tersebut sudah mengalami KRISIS MORAL dan KRISIS ETIKA.