Mohon tunggu...
Yoga Purnama Sari
Yoga Purnama Sari Mohon Tunggu... Guru - Guru

Gemar akan keindahan

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Karakter Tarian dalam Pertunjukan Reog Ponorogo dan Kisah Klana Sewandana

7 Desember 2022   21:05 Diperbarui: 8 Desember 2022   06:40 1583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Klana Sewandana dan Bujang Ganong sedang beraksi dalam sebuah pertunjukan di tengah-tengah ruang publik. (Foto: Bumi Ponorogo)

Penulis menyadari bahwa telah tak sedikit tulisan yang memaparkan cerita yang berhubungan dengan kesenian rakyat yang bernama Reog Ponorogo. Cerita-cerita asal-usul Reog Ponorogo itupun terdapat beberapa versi. Versi cerita yang paling termasyhur adalah kisah Prabu Klana Sewandana, raja Bantarangin yang memiliki patih bernama Pujangga Anom. Raja nan gagah itu memiliki misi mempersunting putri Kediri yang bernama Dewi Sanggalangit.

Cerita Klana Sewandana melamar putri Kediri, dengan tokoh: Klana Sewandana (raja Kerajaan Bantarangin), Pujangga Anom (patih Kerajaan Bantarangin) dan Singa Barong (sosok macan penguasa hutan, tokoh antagonis).  

Dalam pertunjukan kesenian Reog Ponorogo format lengkap berupa dramatari yang lengkap dengan karakter tokoh dan alur ceritanya, pasti akan menampilkan tokoh Klana Sewandana, Pujangga Anom, dan Singa Barong. Sedangkan kalau pertunjukan Reog Ponorogo yang tidak lengkap seringkali tidak menampilkan karakter klana. Padahal, jika dikaitkan dengan legenda Reog Ponorogo itu sendiri, sosok klana justru merupakan raja protagonis. 

Sekarang marilah kita simak paparan karakter tokoh dalam cerita di atas dan wujud visualnya dalam tarian drama pada pertunjukan Reog Ponorogo (pertunjukan format lengkap) berikut ini.

Klana Sewandana divisualkan dalam sosok raja yang gagah, berpakaian seorang raja seperti dalam wayang orang. Bedanya dengan sosok raja dalam pertunjukan wayang orang, Prabu Klana Sewandana dalam Reog Ponorogo ini selain mengenakan topeng klana juga mengenakan mahkota dua dimensi yang dipasangkan di kepala bagian depan atau di atas topeng. 

Jadi tidak seperti karakter raja dalam wayang orang yang tidak mengenakan topeng (melainkan riasan wajah pemainnya) dan mahkota tiga dimensi seperti mahkota betulan hanya saja terbuat dari kulit binatang, bukan dari bahan logam. 

Sosok klana ini tampil dengan tarian gagah, namun di antara gerak tarinya juga menampilkan gerakan berdandan, dan juga ekspresi gerak yang menunjukkan sedang jatuh cinta. 

Apa lagi kalau bukan jatuh cinta kepada putri bernama Dewi Sanggalangit? Maka dalam pertunjukan Reog Ponorogo format lengkap seperti dalam festival-festival reog, Sang Klana Sewandana akan mengajak patihnya yang bernama Pujangga Anom beserta pasukan berkuda (divisualkan dengan penari jathilan Reog Ponorogo), untuk berangkat ke Kediri dalam rangka untuk melamar Dewi Sanggalangit. Ada juga versi yang menyebutkan: bukan dalam rangka melamar, melainkan mboyong, maksudnya: membawa (untuk dijadikan istri).

Tokoh Pujangga Anom yang dalam kesenian Reog Ponorogo disebut Bujang Ganong, divisualkan dalam karakter ganongan. Ganongan berasal dari kata ganong. Sosok ganongan atau Bujang Ganong ini khas dengan topeng wajah raksasa: berwarna merah, mata melotot, hidung besar menonjol, dan gigi yang tampak jelas. 

Tak lupa rambut dari bahan ekor sapi; yang dahulu cenderung berwarna hitam, namun sejak abad ke-21 ini banyak yang dibuat dengan dominasi warna pirang. Meskipun berwajah seram, figur ganongan ini justru tak jarang menampilkan gerak lucu atau jenaka di sela-sela gerakan yang aktif, lincah, hingga akrobatik seperti salto, berjalan dengan kedua tangan menapak bumi, dan sebagainya. Ada juga gerak khas yang sebenarnya tak boleh ditinggalkan penari ganongan, yakni aksi berpangku tangan sejenak, sambil duduk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun