Mohon tunggu...
I Putu Yoga Purandina
I Putu Yoga Purandina Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Jurusan Dharma Acarya STAHN Mpu Kuturan Singaraja

Aktif dalam penelitian bidang pendidikan dan pengajaran bahasa terutama bahasa Inggris untuk Anak, Pendidikan berbasis Cerita Anak, Pendidikan Karakter, Kesantunan Bertutur Kata, Literasi Digital untuk Anak, Serta aktif membahas isu aktual baik sosial dan budaya. www.purandinacollege.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memuliakan Ayah sebagai Guru Pembimbing Kehidupan

12 November 2021   15:55 Diperbarui: 12 November 2021   16:22 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ayah tidak pintar menunjukkan drama melankolis. Ayah akan berusaha untuk tetap tegar, menjadi sosok pelindung, pembimbing, penuntun, agar anaknya suatu saat mampu mandiri, berdiri sendiri di atas kaki sendiri.

Ibu mungkin bertaruh nyawa dalam mengandung serta melahirnkan kita. Namun selama Ibu mengandung dan melahirkan, sosok Ayahlah yang menjaga dan memikirkan kita di dalam kandungan Ibu. 

Ayah berusaha keras menjaga Ibu, mempertaruhkan nyawa dengan melakukan segala cara untuk menjaga kesehatan fisik dan psikologis Ibu. Selalu siap dan siaga menyediakan nutrisi, dan menemani dengan menghIbur Ibu dengan canda. Kemudian, sosok Ayah juga merupakan pembimbing dari sosok Ibu. Ayah berkewajiban dalam menuntun istrinya supaya setiap hentakkan dan gerak kaki selalu seirama.

Ayah merupakan guru pembimbing yang paling awal yang kita kenal di dunia ini. Ayah akan selalu mengingatkan secara tegas atas apa yang telah kita lakukan. Entah kesalahan atau kebenaran yang telah kita perbuat. Ayah selalu sebagai sosok penegur atas kesalahan yang kita perbuat. 

Ayah marah bukan karena mereka benci terhadap anaknya, melainkan karena mereka khawatir akan diri anaknya. Ayah akan mengawasi anaknya dari jauh, seakan-akan Ayah tidak selalu ada di samping anaknya. Namun Ayahlah yang paling khawatir dengan apa yang akan terjadi dengan anaknya.

Pada ke sempatan ini, bertepatan dengan Hari Ayah Nasional, 12 november 2021, marilah kita selalu menghormati dan mentauladani tangan-tangan dingin sang Ayah.

 Bagaimana Ayah telah membuat kita menjadi kuat untuk menghadapi kehidupan yang keras. Akan menjadi tanggung jawabnyalah jika sang anak mendapatkan suatua keburukan suatu saat nanti. 

Kita harus berpikir ulang, mengingat kembali hal-hal yang tidak kita sadari yang telah Ayah kita lakukan untuk kita. Kita harus belajar melihat bayangan-bayangan Ayah yag mungkin berada di belakang serta di sudut-sudut. Ayahlah sesungguhnya Guru penuntun kita di dunia ini. Selamat Hari Ayah Nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun