Mohon tunggu...
I Putu Yoga Purandina
I Putu Yoga Purandina Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Jurusan Dharma Acarya STAHN Mpu Kuturan Singaraja

Aktif dalam penelitian bidang pendidikan dan pengajaran bahasa terutama bahasa Inggris untuk Anak, Pendidikan berbasis Cerita Anak, Pendidikan Karakter, Kesantunan Bertutur Kata, Literasi Digital untuk Anak, Serta aktif membahas isu aktual baik sosial dan budaya. www.purandinacollege.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bangkitkan Semangat Gotong Royong untuk Lebih Tangguh

20 Mei 2021   20:45 Diperbarui: 20 Mei 2021   21:08 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Momentum Hari Kebangkitan Nasional yang ke- 113 ini, semestinya menjadi tonggak untuk membangkitkan kembali semangat kita dalam mengisi ruang-ruang kemerdekaan negeri tercinta kita ini. Kita sadari setahun belakangan, dan sampai detik ini kita masih dibelenggu oleh virus mematikan Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona yang merupakan varian terbaru dari keluarga Coronavirus. 

Wabah ini begitu memilukan, yang tidak hanya berdampak kepada sektor kesehatan semata, melainkan berdampak ke segala sektor. Meluluhlantakan berbagai sendi kehidupan. Mematikan ekonomi masyarakat, mengganggu kesempatan anak-anak untuk menggantungkan impiannya melalui pendidikan, hingga Memutus kesempatan hidup manusia di seluruh dunia.

Hal ini terjadi pula di negeri tercinta kita ini. Dari awal Maret tahun lalu kita telah berjuang dalam melawan wabah ini, melawan perut lapar, melawan dahaga pendidikan untuk anak-anak di negeri ini. Pelik memang, dengan banyaknya korban berjatuhan, banyaknya pekerja yang dirumahkan, hingga anak-anak terlantar pendidikannya. Bisa kita lihat selama setahun ini bangsa kita masih tetap bisa bertahan menghadapi terjangan wabah ini. Pemerintah telah mengupayakan berbagai cara melalui kebijakannya untuk mengendalikan wabah dengan berbagai anjuran tata cara atau tatanan hidup selama pandemi ini. Hampir di segala sektor telah diupayakan untuk tetap dapat bertahan, berjalan sesuai dengan koridornya.

Namun hal tersebut belumlah cukup. Perlu adanya peran serta masyarakat untuk bersatu padu melawan keadaan pelik ini. Gotong royong haruslah dibangkitkan dari diri kita bersama. Sebuah senjata ampuh yang diturunkan secara turun temurun di negeri yang tangguh ini. 

Menelisik dari sejarah, Hari Kebangkitan Nasional sesungguhnya berawal dari dua peristiwa penting yaitu berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei 1908) dan Ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928). Dua peristiwa tersebut mampu membangkitkan rasa dan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme, serta kesadaran dalam memperjuangkan kemerdekaan pada masa itu. Sehingga ditetapkanlah awal berdirinya Boedi Oetomo sebagai Hari Kebangkitan Nasional sebagai bentuk peringatan sebuah kebangkitan kekuatan suatu bangsa Indonesia.

Bangsa kita adalah bangsa yang tangguh. Mulai dari berjuang pada masa kemerdekaan hingga saat ini telah mengalami berbagai pasang surut. Berbagai masa kelam telah kita lewati bersama, baik suka maupun duka.

Negeri ini adalah degeri yang besar yang mampu berjuang untuk melewati masalahnya, dan akan semakin besar jika selalu mampu berusaha mencari dan menemukan cara untuk lepas dari berbagai permasalahan. Begitu pula masalah yang dihadapi saat ini. Hampir semua masalah menumpuk menjadi satu membebani pemerintah, masyarakat di seluruh tanah air. Hanya dengan senjata gotong royonglah yang mampu mengeluarkan kita dari permasalahan ini. Kita tidak bisa hanya tertunduk lesu meratapi apa yang telah menggerogoti dan melemahkan kita.

Kita harus mampu membantu pemerintah satu sama lain, dengan cara mengindahkan segala anjuran pemerintah dan juga mampu mencari solusi dan peluang untuk tetap dapat bertahan hidup di tengah Pandemi ini. Anjuran pemerintah tentu merupakan sebuah aturan yang mengatur tatanan hidup yang bermanfaat untuk kepentingan bersama. 

Tidak mungkin pemeritah membuat aturan yang malah menyusahkan atau membuat rakyatnya sengsara. Memang setiap anjuran, setiap aturan pasti ada kelemahannya, namun percayalah bahwa itulah yang terbaik yang dapat dilakukan saat ini. Tidak bisa kita hanya mencari keuntungan atau memaksakan kehendak kita sendiri. Satu saja yang tidak mengindahkannya, bisa saja semuanya akan terdampak.

Dengan tetap mengikuti protokol kesehatan dan siap menerima giliran vaksinasi menjadi salah satu langkah besama dalam mengahadapi wabah ini. Tidak ada kata tidak untuk dua hal ini. Semestinya kita sebagai bangsa yang terbiasa besama-sama menghadapi masalah, harus kompak dalam hal ini. 

Memang banyak provokasi yang kadang melembahkan pemerintah, tapi semua itu hanyalah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, yang hanya ingin memperkeruh suasana. Kebersamaan secara gotong royong merupakan sebuah kekuatan yang nantinya dapat melepaskan kita dari wabah ini. Wabah ini sesungguhnya menguji persatuan kita sebagai bangsa yang percaya bahwa hanya persatuan yang dapat menyatukan segala perbedaan yang ada dari Sabang sampai Merauke.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun