Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Romansa Kusuma (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Tanpa Apresiasi Episode 26 (Untuk Ayahanda Remy Sylado)

22 Maret 2023   11:53 Diperbarui: 22 Maret 2023   11:56 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Tanpa Apresiasi Episode 26 (Untuk Ayahanda Remy Sylado)

Siang ini, aku mendengarkan suaramu dalam sebuah pertemuan tak terduga. Engkau berbicara tentang bahasa: sejarah, sosiolinguistik, dan tentu saja sastra. Banyak sekali ilmu yang bisa kudapat, meski kita beda dimensi. Bahasa kau kupas dengan sangat menarik, hingga aku tertawa menikmati setiap suaramu. Aku ingin menjadi penyair. Mbeling.

Azan berkumandang ketika kau membahas tentang lagu dan puisi. Engkau berhenti sejenak, menikmati lantunan merdu. Ini adalah epilog dari pertemuan yang tak terduga. "Ananda Yoga Prasetya, berhentilah menulis puisi, berhentilah jadi pelatih teater." Aku tersentak kaget. 

"Tulislah makalah dan artikel ilmiah yang berbobot. Atau gubahlah lagu dan bikin film yang populer. Kita akan bertemu di Kongres Bahasa Indonesia XII," tutupnya.

Belum sempat aku membalas, Ia pergi.

"Ayahanda Remy Sylado, aku akan berusaha. Tetapi izinkan aku tetap menulis puisi. Meski tiada yang mengapresiasi. 

Puisi Yoga Prasetya, 22-3-2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun