Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Romansa Kusuma (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Berkarier

8 Februari 2023   06:24 Diperbarui: 8 Februari 2023   06:41 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berkarier

"Yah, jangan kerja lagi ya? Istirahat saja di rumah," ujar seorang gadis SMP pada ayahnya.
"Kalo Ayah berhenti kerja, kamu sekolahnya gimana?" Tanya sang Ayah dengan raut wajah sedih. 

"Ayah hanya tukang jualan bakso, penghasilan sebulan saja tidak cukup untuk kita," lanjutnya seraya mengelap air mata.
"Jangan terlalu di pikir, aku bisa sekolah sambil kerja," ucap gadis itu dengan bangga.
Sang ayah hanya diam tak membalasnya. Rasanya sangat menyakitkan ketika putrinya mengatakan hal itu, ia merasa seperti tak memiliki kemampuan untuk membesarkan putrinya. Tetapi sang ayah tidak memiliki pilihan lain. Penyakit jantungnya cepat atau lambat akan merenggut nyawanya, dan ia tak ingin putrinya berhenti sekolah.
"Ayah setuju?" Tanya gadis itu dan sang ayah membalas dengan senyuman. Gadis itu segera berdiri dan pergi meninggalkan ayahnya yang masih duduk di sofa ruang tamu.
Semoga kelak anakku tak bernasib seperti aku.
-14 Februari 1998-


***
"Shan, semangat presentasi skripsinya ya!" Ujar Nara, teman dekat Shanon.
"Terima kasih Nara," sahut Shan lalu berjalan melewati Nara.
Shanon Learyn. Gadis yang terkenal cantik dan pintar di satu kampus. Cukup banyak gadis yang iri dengan kepopulerannya, dan tak sedikit pula mahasiswi yang ingin berteman dekat dengannya.
Shanon terlihat seperti gadis pada umumnya. Ia berpenampilan sangat rapi, kebanyakan mahasiswi beranggapan Shanon adalah orang kaya. Barang yang ia miliki saja terlihat mahal. Selain itu, Shanon terlihat sangat muda, padahal kebanyakan mahasiwi dan mahasiswa mengatakan Shanon sudah berumur tua.
Sore itu Shanon sudah sampai di aula kampus. Dosen, pembimbing dan penguji sudah duduk dengan rapi. Tangan Shan mulai dingin, panik mulai menyerang dirinya. Tapi bagaimana pun suasananya hatinya, Shan tetap harus terlihat tenang.
Shan mulai memulai presentasinya dengan salam, perkenalan dan pembuka lainnya. Reaksi para dosen terlihat datar, Shan mulai sedikit tidak fokus. Walau ini bukan presentasi pertamanya, tetap semuanya terlihat menakutkan.
Presentasi berjalan lancar. Para dosen dan pembibing terlihat puas dengan presentasi yang dilakukan Shan.
Shan menghela napas lega. Ia segera bersiap untuk meninggalkan aula, tetapi secara tiba-tiba salah satu dosen memanggilnya. 

"Shan, ada apa kamu sibuk? Ada hal yang mau saya tanyakan," ujar dosen itu.
"Iya pak silahkan."
"Wah...jangan panggil saya 'Pak' saya juga masih kepala tiga,"jelasnya."Panggil saya Rion," lanjutnya dan Shan mengangguk.
"Saya merasa tidak asing dengan wajahmu, apa kita pernah bertemu?" tanya Rion heran.
"Saya rasa tidak pak," ucap Shan seraya tersenyum jahil.
"Saat presentasi tadi, kamu bicaranya sangat lancar, saya yakin kamu berlatih keras untuk ini."
"Tidak, saya dulu manggung, jadi sudah biasa dilihat banyak orang," ujar Shan membuat Rion bingung.
"Manggung," bingung Rion.
"Saya berasal dari keluarga miskin, ibu saya meninggal saat berusaha melahirkan saya. Dan ayah saya hanya penjual bakso keliling, beliau juga sudah meninggal karena penyakit jantung. Sejak SMP saya bekerja menyanyi di panggung kampung, hingga suatu hari seorang pria mengajak saya masuk ke agensinya."

Cerpen kolaborasi Rayna dan Yoga

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun