Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Romansa Kusuma (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Naratif: Merdeka atau Mati

5 Agustus 2021   07:01 Diperbarui: 5 Agustus 2021   07:05 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Canva Yoga Prasetya

Puisi Naratif: Merdeka atau Mati

Jika ada dua cinta, manakah yang akan kau pilih?

Ini kisah seorang wanita yang disukai oleh dua lelaki. Yang satu tampan rupawan. Yang satu kaya terkemuka.

Keduanya telah menyampaikan perasaan kepada bulan berparas ayu. Yang satu membawa sekuntum bunga mawar. Yang satu membawa parfum dari Paris.

Si wanita tidak bisa menolak cinta keduanya. Lelaki pertama dan kedua bingung bukan kepalang. Tidak mungkin mereka mau berbagi.

Mereka memutuskan untuk bertarung di puncak gunung. Yang satu membawa pedang paling tajam. Yang satu membawa senapan dari Portugis.

Keduanya saling menyerang dan bertahan. Yang satu kakinya tertembak, napasnya terengah-engah. Yang satu tangannya terkoyak, merintih kesakitan.

Tak tega, si wanita menyuruh salah satu di antara mereka untuk menyerah. Ia meneteskan air mata penuh harap. Namun, tekad kedua lelaki itu sudah bulat.

Cinta adalah kemerdekaan yang harus diperjuangkan.

Mereka berucap dalam hati,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun