Hai diari, ini kali pertama aku menulis tentang bulan Juli. Bulan yang kuharap lebih baik dari bulan Juni. Bulan yang semoga membawa berkah.
Membuka lembar awal, aku ingin bertanya kepada diri sendiri. Apa tujuanku hidup di dunia? Di mana letak surga itu? (Seperti lagu Neng Agnes Monica)
Untuk menjawab pertanyaan itu, aku harus terus membaca dan berjalan. Hingga kutemukan sebuah petunjuk bahwa manusia harus punya visi dan misi.
Ada orang yang visi misinya foya-foya. Mantul. Mantap betul. Kalau kata orang dulu. Muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga.
Namun, visi seperti itu hanya fatamorgana belaka. Sebagai keturunan Nabi Adam, aku merasa punya visi misi yang jelas. Beruntung ada hidayah agama sebagai metode kehidupan. Berikut visi misi yang ingin aku pegang.
Visi: menjadi manusia yang selalu beribadah kepada Allah
Misi: menjalankan aktivitas sesuai ajaran agama dan hukum yang berlaku
Nampaknya sederhana, tetapi sejujurnya susah. Sangat berat. Sebagai contoh aktivitas menulis. Ya, menulis diari di Kompasiana.
Kalau mau sesuai visi misi tersebut, maka aku harus menulis dengan niat ibadah. Ingat! Semua aktivitas ibadah harus dimulai dengan niat. Kalau niatnya saja salah, maka mana bisa disebut ibadah?
Setelah niat, baru aku harus fokus pada isi tulisan. Jangan asal menulis. Aku harus menyebarkan kebaikan dan bukan menebar kegaduhan alias hoaks.