Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Romansa Kusuma (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Bukan Abun-abun

21 Mei 2021   16:19 Diperbarui: 21 Mei 2021   16:27 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi via @Goodmenproject

Ini kisah sang pelayan
Yang tiba-tiba menjadi cantik menawan

Hari-harinya dilalui tanpa ocehan
Ia bahagia bertemu pangeran
Lalu menuju istana yang berkilauan

Berjalan di antara taman-taman
Tersenyum disambut para biduan
Langit membawa biru yang menyejukkan
Matahari mengintip tiada menyakitkan

Seketika ada rasa yang tak terungkapkan
Benarkah ini dunia tempat ujian?
Mengapa semua tampak menyenangkan?
Dalam tanya muncul bayang majikan

Ia mendengar suara dari arah depan
Jiwa dan raga masih kebingungan
Mungkin ini hanya kehaluan
Mencoba untuk bangun
Coba bangun
Bangun!

Ia berdiri dengan wajah berantakan
Kakinya susah bergerak, kesemutan

Ada raga yang mendekat perlahan
Wajahnya menyiratkan rasa penasaran
Mulutnya terbuka ragu lalu melisan

"Wahai gadis cantik! Mengapa kau memakai pakaian pelayan?"

Malang, 21 Mei 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun