Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Romansa Kusuma (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Jiwa Melangkah (Bagian 10)

26 April 2021   07:32 Diperbarui: 29 Oktober 2021   12:37 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Gus Pras (Canva)

Ketika Jiwa Melangkah (Bagian 10)

Untuk sahabatku, Faizal Hadi Nugroho

Dalam ruang yang terpisah, kita tertawa. Membicarakan kenangan bersama. Kau di bumi Blambangan, aku di tanah Brawijaya.

Benarkah jarak itu memisahkan? Bukankah hanya raga kita yang tiada berjabat tangan?

Aku sadar di sana kau menangis. Jauh dari pujaan hati dan rumah sejati. Namun, percayalah semua akan berakhir manis.

Bagaimana denganku di sini yang masih terlunta? Apakah semua akan berakhir indah jua?

Aku tiada tahu. Esok hari adalah misteri yang melaju. Hanya pasrah pada Sang Kuasa yang bisa kita tuju.

Ketika jiwa melangkah...

Kita pasti bertemu. Di antara sungai yang mengalir syahdu. Dan alunan musik yang berdansa merdu. Bahagia selalu.

Malang, 26-4-2021
Gus Pras/Yoga Prasetya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun