Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Romansa Kusuma (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Jiwa Melangkah (Bagian 7)

16 April 2021   08:13 Diperbarui: 29 Oktober 2021   12:31 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika Jiwa Melangkah (Bagian 7)

Untuk almarhumah Puput Dwiyana...

Put, jiwamu telah melangkah
Meninggalkan dunia lebih dahulu

Sekarang kamu sudah tenang
Tiada rasa sakit yang menyiksa raga

Semua rekan mendoakanmu
Namun, yang terpenting tiga hal utama

Ilmu yang bermanfaat,
doa anakmu, dan amal jariahmu  

Teringat, usia kita masih kepala dua
Harusnya jalan masih panjang

Pada akhirnya, kamu mengajarkanku
Tentang ajal yang datang tiba-tiba

Put, jiwamu telah melangkah
Menuju dimensi yang ditentukan

Sekarang kamu tidak perlu sedih
Karena raga tidak lagi menjadi beban

Semua kawan mendoakanmu
Ada tanda akhir yang baik untukmu

Ketika pertama kali kita bertemu
Hingga kabar melangkahnya jiwamu

Gambaran kebaikanmu dengan senyum
Gelak tawamu akan selalu kukenang

Pada akhirnya, aku masih di sini
Belajar darimu, insyaallah husnulkhatimah

(Puisi Gus Pras/Yoga Prasetya untuk Puput, kawan semasa kuliah jurusan pendidikan bahasa dan sastra Universitas Jember 2010-2014)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun