Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Romansa Kusuma (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ode untuk Ayah

26 Februari 2021   10:06 Diperbarui: 26 Februari 2021   10:10 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Canva/Yoga Prasetya

Ode untuk Ayah

Ayah lahir dari rahim ibu yang suci
saat dunia masih gagap teknologi


Ia tumbuh menjadi anak yang berbakti
sopan pada yang muda, santun pada yang mudi


remajanya diisi dengan belajar sepanjang hari
buku adalah sahabatnya yang tiada mengkhianati


ketika dewasa ia bekerja sepenuh hati
membabat alas hingga bertemu seorang bidadari.

Ayah mempersunting kekasih hati
dengan penuh cinta lahirlah bilik apresiasi


Ia membangun mahligai untuk kami
tak semegah Mataram, hanya berhias melati


Diusianya yang tak lagi bisa berlari
rambutnya memutih dengan pasti


raganya takmampu lagi menginjak bumi
tangis bagi kami dan sanak famili.

Ayah bersemayam di pesara priayi
Berbalut kain putih yang harum mewangi


Dalam kubur berteman malaikat dan kiai
Menerima doa dari keluarga yang ditinggali


Karena berpegang pada risalah Sang Nabi
Yang diajarkannya pada lain generasi


Sepanjang hidupnya ia selalu berdoa menyerahkan diri:

"Ya Tuhan, aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur, neraka, cobaan hidup, dan mati."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun