Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Romansa Kusuma (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kalimat Puitis untuk Raja Terakhir Karim Benzema

2 Oktober 2020   04:00 Diperbarui: 2 Oktober 2020   04:11 1333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: screenshot AJX-HD Youtube 

Real Madrid sudah melakoni tiga pertandingan di La Liga musim ini. Hasilnya, dua kemenangan dan satu imbang. Yang menarik adalah Karim Benzema selalu menjadi pilihan utama Zinedine Zidane di lini depan.

Keputusan ini memunculkan dua kubu. Ada yang memuji tetapi mayoritas menghina online atau daring Benzema karena golnya yang minim. Sebagai penggemar setia Los Blancos, saya ingin mengapresiasi kinerja "Wak Haji Lord" Benzema. 

Agar berbeda dengan orang lain, saya memanfaatkan kalimat puitis sebagai bentuk apresiasi. Kalimat puitis adalah kalimat yang memiliki sifat dan gaya seperti puisi. Berikut empat kalimat puitis untuk Benzema.

1. Tak ada yang lebih baik dari Benzema; tak ada yang lebih hebat dari Benzema.

Kalimat tersebut menjadi alasan utama Om Zidane selalu memasang Benz9 sebagai starter. Saya sengaja menggunakan majas dan irama berulang untuk menggambarkan betapa hebatnya beliau. Majas adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk menciptakan kesan tertentu bagi penyimak atau pembacanya.

2. Benzema adalah pohon yang tak pernah tumbang.

Selama karirnya di Madrid, Benzema sudah menumbangkan banyak bintang, mulai dari Higuain, Chicharito, Jese, Morata, Mayoral, Mariano, hingga Jovic. Kata "tumbang" tersebut termasuk kata konotasi yang bermakna tidak sebenarnya. Kata konotasi menjadi salah satu unsur penting sebuah puisi.

3. Indonesia punya Soeharto, Zidane punya Benzema.

Piye kabare? Enak zaman ku to? Begitulah kalimat yang saya baca di meme-meme. Soeharto adalah lambang dari presiden terlama di Indonesia sama seperti sosok Benzema di era Zidane. Lambang atau simbol adalah sesuatu seperti gambar, tanda, ataupun kata yang menyatakan maksud tertentu.

4. Mataku bersinar melihat Benzema mencetak gol.

Musim lalu Benzema menjadi topskor Real Madrid. Pengimajinasian "Mataku bersinar" membuat kalimat tersebut sangat puitis. Pengimajinasian dapat dimaknai sebagai kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan khayalan atau imajinasi.

Demikianlah, empat kalimat puitis untuk Raja  Karim Benzema. Semoga pembaca terhibur dengan tulisan ini. Sebagai fans layar kaca, saya hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk Benzema dan Real Madrid. Hala Madrid!

Penulis: Yoga Prasetya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun