Mohon tunggu...
yoga man
yoga man Mohon Tunggu... Wiraswasta - blogger, content writer

tulisan yang mengubah dunia, membalikkan fakta,

Selanjutnya

Tutup

Nature

1/3 Bagian Untuk Lestarikan Hutan

7 Maret 2014   20:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:09 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Orang bilang tanah kita tanah surga. Tongkat kayu dan batu jadi tanaman” Petikan sebuah lirik lawas dari Koesplus yang mendeskripsikan betapa suburnya tanah air kita, Indonesia. Namun sayang sekali masyarakat Indonesianya belum tersadar dengan potensi sumber daya alam (SDA)  yang dimilikinya. “Orang lain” saja sadar kalau Indonesia itu pasar yang sexy sekali untuk berinvestasi, maka tak bisa dipungkiri banyak orang asing yang tak ragu untuk menanamkan modalnya di Indonesia Investasi miliaran rupiah yang menjadikan ruang terbuka hijau (RTH) berubah fungsi menjadi gedung perkantoran yang menjulang tinggi atau pun menjadi mall, seperti yang terjadi di Jakarta. Lain halnya dengan kondisi ratusan hektar hutan di Kalimantan yang dibabat habis untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit. Habisnya hutan menyebabkkan hewan–hewan endemik yang hidup di dalam hutan selama ini kian terancam punah. Malah mereka dianggap hama oleh warga setempat yang dapat merusak hasil panen kelapa sawitnya seperti kasus orang utan di Kalimantan yang banyak diburu dan kemudian dibunuh oleh warga setempat. Rusaknya ekosistem hutan ternyata menimbulkan efek berantai, dari mulai flora langka yang hilang, kemudian perlahan faunanya yang perlahan punah. Dampak deforestasi hutan juga berimbas kepada manusia seperti banjir karena tidak ada pepohonan sebagai penahan air dan hilangnya filter alami sebagai penghasil oksigen untuk makhluk hidup. Berdasarkan statistik kehutanan Indonesia 2011 dari Kementerian Kehutanan  laju deforestasi mencapai 610.375,92 Ha per tahun (2011). Angka yang sangat besar sekali yang mempengaruhi keseimbangan alam. Semua hal di atas adalah masalah yang jika terus berlanjut masyarakat Indonesia pula yang akhirnya terkena akibatnya. Keseimbangan Pengelolaan Wilayah Daratan Indonesia Seandainya saya jadi presiden pengelolaan wilayah daratan Indonesia perlu lakukan. Caranya adalah dengan membaginya menjadi ke dalam tiga bagian. Seperti diagram yang telah saya buat di atas. Masing-masing mempunyai bagiannya, sehingga terjadi harmoni antara manusia, binatang, dan hutan. Binatang atau fauna membutuhkan hutan sebagai tempat hidupnya. Maka mereka mempunyai hak atas lahan di Indonesia umpamanya sekitar 33 %, berdampingan dengan hutan 34 %. Boleh dimanfaatkan apa yang ada di hutan tapi tidak untuk merusak ekosistem yang ada di sana sebab jika merusak berarti mengambil “jatah” hak hidup untuk fauna Manusia sebagai yang mempunyai kuasa untuk mengelola umpamanya 33% dari seluruh wilayah di Indonesia boleh memanfaatkannya sebijak mungkin lahan di Indonesia. Menjaga dan melestarikan hutan memang membutuhkan proses bertahun-tahun, tapi itu semua bisa dilakukan dengan adanya harmoni antara hutan, manusia, dan fauna.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun