Mohon tunggu...
Yoga Khanif
Yoga Khanif Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa

gamers

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pelapis Pipa Anti Korosi Berbasis Nanoteknologi Menggunakan Sintesis Kromium Trioksida dengan Carbon Nanotubes

7 Juli 2022   12:50 Diperbarui: 7 Juli 2022   12:54 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pelapis Pipa Anti Korosi Berbasis Nanoteknologi Menggunakan Sintesis Kromium Trioksida () dengan Carbon Nanotubes (CNTs) 

Pendahuluan

Minyak dan gas (migas) merupakan sumber mineral yang sangat penting untuk mendukung kebutuhan dan sumber kehidupan manusia. Kebutuhan akan migas terus meningkat seiring dengan banyaknya alat-alat yang membutuhkan migas sebagai bahan bakar utamanya. Produksi migas memberi dampak yang besar dari sisi ekonomi dan juga lingkungan. 

Dalam pengolahannya, biaya pemeliharaan menjadi masalah besar bagi institusi atau negara dalam upaya merawat alat pengolah migas demi menghindari adanya kecelakaan atau kerusakan. Kerusakan yang dialami pada alat pengolah migas antara lain adalah kerusakan pada lubang sumur migas, kerusakan pada kilang minyak, kecelakaan tanker dan yang paling sering terjadi adalah kebocoran pipa. 

Kasus kebocoran pipa migas termasuk kedalam permasalahan yang sangat sering muncul dalam pengolahan migas, apalagi jika pipa kilang minyak tersebut berada dibawah laut. Korosi menjadi penyebab utama terjadinya kebocoran pipa bawah laut. Korosi pada pipa migas dapat menyebabkan pipa mengalami kebocoran dan minyak yang dialirkan mengalir ke laut bebas, hal ini dapat menyebabkan air laut tercemar sekaligus merusak ekosistem laut secara fatal. Oleh karena itu, dibutuhkan pipa yang tahan akan korosi agar tidak terjadi kebocoran pipa dan tidak merusak ekosistem laut. 

Kromium (Cr) adalah logam transisi di golongan VI pada tabel periodik unsur. Kromium adalah logam berkilau yang keras yang berwarna perak abu-abu. Pada dunia metalurgi, CrO3 mempunyai sifat toksisitas yang rendah dan bisa berperan sebagai anti korosi. Penggunaan CrO3 biasanya sebagai paduan logam pada stainless steel, chrome plating, dan keramik logam. Kromium adalah satu satunya unsur yang menunjukkan sifat antiferromagnetik. Oleh karena itu, CrO3 sangat cocok disintesis dengan Carbon Nanotubes (CNTs) untuk dijadikan pelapis atau coating pada pipa minyak bawah laut agar tidak mengalami korosi. 

CNTs menjadi salah satu material unggul nanoteknologi yang membawa banyak keuntungan karena memiliki sifat kimia dan mekanik yang baik. Hal ini menjadikan CNTs dimanfaatkan di berbagai aplikasi nano-device ataupun material komposit. Limbah bahan alam atau hasil biomassa dapat menjadi alternatif bahan baku pembuatan CNTs yang membawa keunggulan biaya murah, ketersediaan melimpah, dan hemat energi CNTs memiliki sifat kekuatan tarik yang tinggi, konduktivitas termal yang tinggi, dan ketahanan yang tinggi. 

CNTs akan mengalami deformasi non-reversibel atau deformasi plastik ketika diberi regangan tarik yang sangat tinggi. Karena memiliki struktur berongga, alotrop karbon ini akan berubah bentuk dalam tegangan tekan. Pelapis dari campuran CrO3 dan CNTs bisa mencegah korosi dan juga bertahan lama. 

Sifat anti korosi dan antiferomagnetik CrO3 sangat cocok disintesis CNTs yang memiliki ketahanan tinggi dan konduktivitas termal yang tinggi sehingga bahan tersebut bisa menjadi solusi atas permasalahan kebocoran pipa minyak bawah laut. Selain itu, harga CNTs dan CrO3 yang murah menjadi nilai tambah dari bahan ini dibandingkan dengan bahan-bahan pelapis lainnya. 

Penggunaan sintesis Kromium Trioksida (CrO3 ) dengan Carbon Nanotubes (CNTs) menjadi solusi atas mahalnya pemeliharaan alat pengolah minyak terhadap ancaman korosi dan juga menjadi solusi atas kebocoran pipa bawah laut karena korosi agar tidak merusak ekosistem laut. 

Disamping karena kualitasnya yang sangat bagus, keberadaan CrO3 dan CNTs sangat berlimpah di alam, sehingga dapat menjadi pengganti pipa-pipa migas bawah laut saat ini. 

Diharapkan penggunaan pipa yang telah dilapisi sistesis CrO3 dan CNTs dapat mengurangi biaya pemeliharaan alat pengolahan migas serta melindungi ekosistem laut dari ancaman kebocoran pipa akibat korosi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun