Mohon tunggu...
Yoga Agung Darmawan
Yoga Agung Darmawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Fisika Universitas Airlangga

Connecting the dots

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Paradoks Kapal Theseus Menyulam Teknologi Bionik, Mind Upload, dan Keabadian

16 Juni 2022   18:00 Diperbarui: 16 Juni 2022   18:05 1278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

APA ITU HIDUP DAN MATI?

Merujuk pada KBBI Daring, hidup memiliki arti "masih ada", "bergerak", dan "bekerja sebagaimana mestinya". Sedangkan, arti mati adalah kebalikan dari semua arti hidup. Namun, pemahaman tentang hidup yang sebenarnya masih menjadi paradox dalam dialog-dialog ilmiah (yang mungkin akan saya bahas pada artikel lain). Pada bahasan ini kita gunakan pemahaman hidup yang sudah umum kita terima. Apabila saya bertanya, "Apakah anda hidup?", pasti anda menjawab "ya, saya hidup". Jika anda bertanya kepada saya, saya pun akan memberikan jawaban yang sama. Tapi kenapa saya dan anda memberikan jawaban itu? Dari pemahaman kita tentang hidup, kita tahu kalau kita masih sadar, masih bisa mengerakkan tangan, masih bisa bernafas, masih bisa berbuat kebaikan di muka Bumi, dan lain sebagainya menjadi bukti bahwa kita hidup. Seperti itu kira-kira pemahaman kita tentang hidup, pemahaman itu juga sesuai dengan arti hidup menurut KBBI Daring.

Menurut saya validasi hidup atau mati tidak cukup hanya dari sendiri melainkan juga dari sosial (orang lain). Selain diri kita, harus ada orang lain yang menyadari kehadiran kita, jika tidak maka sama saja dengan hantu. Orang yang sangat anda kenal adalah orang terdekat anda, keluarga. Anda pasti menyayangi mereka, berusaha berbuat baik kepada mereka, dan berusaha membahagiakan mereka. Mereka pun kadang merasa senang atau sedih dengan perbuatan anda, perasaan itu membuktikan bahwa mereka menyadari kehadiran anda. Ketika ada orang aneh yang datang dan bertanya pada ibu atau bapak anda, "Apakah anak anda hidup?", dengan sedikit alis terangkat dan mata terbuka lebar pasti mereka menjawab "tentu, anak saya hidup, lihat saja dia di sana sedang terbaring sembari main HP". Misi selesai, sudah tervalidasi bahwa anda memang hidup. Kesadaran anda sendiri dan orang lain telah memvalidasi bahwa anda hidup.

Lalu, apa yang terjadi jika anda mati? Mari validasi kematian anda dari sudut pandang diri sendiri dan sudut pandang sosial. Jika anda adalah orang yang beragama, mungkin sudah diajarkan bahwa kesadaran anda akan berpindah ke suatu tempat yang disediakan oleh Tuhan setelah kita mati. Jika anda tak beragama, mungkin menganggap ketika mati maka hilanglah kesadaran, ingatan, tidak ada apapun yang tersisa dari diri anda. Orang-orang terdekat anda menangis atas rasa kehilangan ini. Awalnya mereka tak percaya, namun semakin lama mereka yakin bahwa anda sudah tiada. Selesai, kematian anda tervalidasi, anda tahu kondisi apa yang terjadi jika anda mati dan orang-orang terdekat anda tahu anda sudah mati.

Menyatakan kita hidup atau mati harus divalidasi oleh 2 sudut pandang

  1. Sudut pandang kesadaran diri sendiri
  2. Sudut pandang sosial


MIND UPLOAD

Jika pemahaman kita tentang hidup dan mati seperti itu, maka manusia dengan teknologinya akan mampu menangani permasalahan sulit yang kita hadapi selama ini, yaitu hidup abadi. Neurosains dan ilmu komputasi dengan mesra melahirkan konsep teknologi mind upload. Tetapi dengan teknologi ini apakah valid bahwa manusia bisa dihidupkan lagi?

Singkatnya, mind upload mencoba untuk menyalin segala informasi yang ada di otak kita untuk disimpan di sebuah memori dalam bentuk digital. Ilmuwan menunjukkan bahwa ingatan, emosi, dan karakter diri kita diatur di dalam otak kita. Dengan menyalin semua informasi tersebut, kita bisa mengunggahnya (upload) ke otak robot dan robot itu akan memiliki ingatan yang anda punya, emosi anda, hingga berkarakter seperti diri anda. Kita masih jauh untuk membuat teknologi ini menjadi nyata, meskipun demikian mind upload sudah mulai dikembangkan oleh perusahaan swasta di Silicon Valley. Bahkan salah satu perusahaan milik Elon Musk, yaitu Neuralink, sepertinya juga mengarah kepada teknologi mind upload.

Skenario Tubuh Robot

Bayangkan anda hidup pada sebuah zaman di mana peradaban kita sudah sangat maju dan kita sudah memiliki teknologi mind upload, zaman ini saya sebut dengan zaman super canggih. Selama 7 kali 24 jam segala informasi baru yang ada di otak anda disalin dan diunggah melalui internet ke sebuah memori digital. Ketika anda mati, sebuah perusahaan robot terkemuka membuat robot berbentuk tubuh anda dengan tingkat kemiripan 99%. Kemudian seluruh salinan otak anda yang ada di memori digital dipasang ke robot. Karena salinan otak anda yang berbentuk memori digital ini terpasang pada robot, maka tidak hanya mirip secara fisik, robot ini juga memiliki perilaku yang sangat mirip dengan anda hampir 100%. Robot ini mulai sadar, siapa dirinya, yang mana itu adalah anda. Robot ini juga memiliki emosi dan karakter yang sama seperti anda.

Pertanyaannya, apakah valid bahwa sekarang anda menjadi hidup kembali? Hal ini harus dijawab dari dua sudut pandang, yaitu dari kesadaran diri sendiri dan orang lain. Kita mulai dengan yang mudah, sudut pandang orang lain. Mudah kita berasumsi bahwa keluarga kita akan merasa robot itu hanyalah robot, bukan anda yang asli. Tetapi waktu akan memberikan hasil yang berbeda. Biarkan keluarga anda hidup dengan robot itu, mereka akan mengobrol dan bermain bersama. Saya pastikan, kemungkinan besar ada suatu titik di mana keluarga anda benar-benar menganggap robot itu adalah anda (kenapa saya merasa pasti? Karena jawaban ini adalah hasil dari sebuah eksperimen dengan prinsip yang sama, bernama Body Ownership Transfer Illusions).

Sudut pandang sosial telah memvalidasi bahwa anda hidup, tapi bagaimana dengan validasi dari diri sendiri. Anda harus secara sadar mengatakan bahwa anda hidup. Apakah kesadaran anda telah berpindah ke tubuh robot atau tidak? Jika menurut anda iya, maka validasi kesadaran yang dilakukan robot mengesahkan bahwa anda hidup, dan robot itu memanglah diri anda. Jika tidak, coba renungkan, dunia telah menganggap anda hidup kembali, robot itu juga melanjutkan apa yang sudah anda kerjakan sebelumnya, hingga pada akhirnya robot itu sadar ia adalah benar-benar anda yang asli, hanya kali ini dengan tubuh robot.

Untuk lebih jelasnya kita harus mengajukan pertanyaan, "Di mana letak kesadaran anda yang sebenarnya?" Apapun jawaban yang anda berikan, simak tulisan ini sampai selesai dan coba pertimbangkan ulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun