Mohon tunggu...
Yofan N. Hioesman
Yofan N. Hioesman Mohon Tunggu... Jurnalis - Seorang Mahasiswa yang senang menulis

-single-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kerugian Besar dari Pornografi untuk Manusia

27 November 2019   15:34 Diperbarui: 27 November 2019   15:51 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pendahuluan

Pada masa kini banyak orang yang menganggap bahwa pornografi -gambar, tulisan, dan film yang bertujuan untuk menggugah nafsu seksual- tidak memiliki dampak yang buruk bagi orang lain dan hanya merugikan diri sendiri. Bahkan ada segelintir orang yang berpikir bahwa pornografi tidak membawa dampak buruk apa pun. 

Padahal, fakta membuktikan bahwa pornografi memiliki dampak yang sangat buruk dalam kehidupan masyarakat karena pornografi menyebabkan maraknya kejahatan seksual dan juga perdagangan manusia. Di dalam artikel ini, penulis berusaha untuk memperlihatkan bahwa Industri pornografi membawa dampak buruk di dalam dunia ini melalui penelitian yang diperkuat dengan bukti dari statistik-statistik yang ditemukan dari pemerintah.

Pornografi dan Kejahatan Kejahatan Seksual

Statistik kekerasan seksual akhir-akhir ini juga menunjukan hasil yang memprihatinkan. Pada tahun 2018, di Indonesia, setidaknya kekerasan seksual pernah di alami oleh 9.1% anak perempuan dan 5.9% anak laki-laki.[1] Sekalipun hanya mendekat angka 10%, namun angka tersebut bukanlah angka yang sedikit. 

Statistik ini menunjukan bahwa jika di dalam satu kelas ada 30 anak, setidaknya ada satu anak yang pernah mengalami kekerasan seksual. Suatu hal yang menarik dari statistik ini, kejahatan seksual tidak lagi terbatas pada perempuan, namun mulai menyasar pada laki-laki juga.

Para peneliti telah membuktikan bahwa kejahatan seksual di pengaruhi oleh pengonsumsian pornografi karena pornografi dapat membuat cara pandang kita terhadap seks menjadi salah. Hal ini disebabkan karena pornografi mengajarkan kebenaran yang salah terkait soal seks itu sendiri, sehingga menyebabkan banyak penyimpangan seksual. 

Tidak berhenti sampai di situ, pornografi yang menyebabkan ketergantungan ini membuat kita sulit untuk dapat dipuaskan. Ketidakpuasan menjadi masalah karena ketidakpuasan ini akan membuat pecandu mencari kenikmatan seksual lebih dan lebih lagi. Hal inilah yang menyebabkan kejahatan seksual semakin marak terjadi seiring dengan maraknya pengonsumsian pornografi. 

Pornografi dan Perdagangan Manusia

Maraknya pengonsumsian pornografi menyebabkan perdangangan manusia meningkat. Hal ini terbukti dari statistik perdagangan manusia menunjukan bahwa 43% dari perdagangan manusia di dunia ini (sekitar 368.000 manusia) setiap tahunnya diperdagangkan untuk memenuhi kebutuhan prostitusi (mencakup: pornografi, tarian erotis, stripping, pertunjukan seksual langsung, mail-order brides (menjual diri untuk dinikahi), prostitusi militer, and wisata seksual) dan oknum-oknum tidak bertanggung jawab memperdagangkan 14500 sampai 17500 budak seks menuju AS setiap tahunnya. 

Suatu fakta yang mengejutkan bahwa industri pornografi tidak hanya membutuhkan orang dewasa. Fakta menunjukan suatu kengerian karena anak-anak di bawah umur pun menjadi target penculikan anak untuk dapat memenuhi kebutuhan industri prostitusi.  Statistik menunjukan bahwa setengah dari perdagangan manusia di Amerika Serikat adalah anak-anak. 

Kesimpulan 

Pornografi harus ditanggapi dengan serius. Artikel ini telah membuktikan bahwa pornografi memicu perdagangan manusia dan kekerasan seksual. Jangan sampai kita merusak hidup orang lain demi mendapatkan kenikmatan semu yang hanya bertahan beberapa saat. Marilah kita bersama-sama mengurangi pengonsumsian pornografi untuk menciptakan dunia yang lebih baik.

Bibliografi
Black, Sam. Sam Black, The Porn Circuit: Understand your brain and break porn habits in 90 days . Owosso: Covenant Eyes, 2013. Adobe PDF ebook.

Deshpande, Neha A., dan Nawal M. Nour. “Sex Trafficking of Women and Girls.” Reviews in Obstetrics and Gynecology 6, no. 1 (2013): e22. Diakses November 14, 2019. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3651545/.

Mansfeldt, Peter. “Pornography Addiction: Its Causes, Effects and How to Be Rid of It.” Daily Stormer. Desember 9, 2013. diakses 15 November 2019. http://www.dailystormer.com/pornography-addiction-its-causes-effects-and-how-to-be-rid-of-it/

“KEMENTRIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK.” Diakses November 7, 2019. https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/29/2123/kemen-pppa-luncurkan-hasil-survei-nasional-pengalaman-hidup-anak-dan-remaja-snphar-tahun-2018.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun