Mohon tunggu...
Yoel Sihombing
Yoel Sihombing Mohon Tunggu... Mahasiswa - A Student

Hello, thanks for reading.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Membangun Sebuah Tim yang Kohesif

8 Agustus 2021   21:04 Diperbarui: 8 Agustus 2021   21:16 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tim Yang Kohesif- Sumber: getsling.com

Ketika sebuah tim berhasil dalam tugasnya dan ketika orang lain dalam organisasi mengakui keberhasilan tersebut, maka anggota tim akan merasa senang, dan komitmen mereka dalam tim akan semakin meningkat.

Konsekuensi dari Kohesifitas Tim

Hasil dari kohesifitas tim dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu moral dan performa/kinerja.

Moral tentu saja menjadi lebih tinggi derajatnya daripada performa/kinerja yang baik dalam tim yang kohesif karena. Hal ini karena moral berhubungan dengan peningkatan komunikasi di antara anggota, iklim tim yang ramah, pemeliharaan keanggotaan, komitmen terhadap tim, loyalitas, dan partisipasi anggota.

Sehubungan dengan performa/kinerja, penelitian menunjukkan bahwa tim yang anggotanya berbagi perasaan emosional yang kuat dan berinteraksi dengan anggota lain umumnya cenderung berkinerja lebih baik.

Lingkungan tim yang ramah dan positif berkontribusi tinggi pada kinerja dan produktivitas serta kepuasan anggota di organisasi lain juga. Tim yang kohesif terkadang dapat melepaskan sejumlah besar energi dan kreativitas karyawan. Salah satu penjelasan untuk ini adalah temuan penelitian yang menghubungkan interaksi langsung antara karyawan dengan produktivitas yang lebih tinggi.

Ternyata cukup dengan berinteraksi dengan orang lain akan memberikan efek energi.

Namun, kekompakan juga dapat menurunkan kinerja dalam beberapa kasus. Salah satu hal yang menjadi perhatian khusus adalah groupthink atau pemikiran kelompok yang mengacu pada kecenderungan orang-orang dalam kelompok yang kohesif untuk menekan pendapat yang bertentangan.

Penelitian selanjutnya juga menunjukkan bahwa kinerja dalam tim yang kohesif bergantung pada hubungan antara pemimpin dan tim kerja.

Satu studi mensurvei lebih dari 200 tim kerja dan menghubungkan kinerja pekerjaan dengan kekompakan mereka. hasilnya menunjukkan bahwa tim yang sangat kohesif lebih produktif ketika anggota tim merasakan dukungan pemimpin puncak dan menjadi kurang produktif ketika mereka merasakan permusuhan dan negativisme dari sang pemimpin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun