Mohon tunggu...
yoegi pradana
yoegi pradana Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Saya ingin bermanfaat bagi banyak orang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Internet dan Masa Depan Pendidikan di Indonesia

17 Juli 2022   23:35 Diperbarui: 18 Juli 2022   00:01 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : edukasi.kompas.com

Kemajuan teknologi seakan tiada henti memperlihatkan perkembangannya. Inovasi terus dilakukan oleh para ilmuwan demi mewujudkan kemudahan dalam beraktivitas. Sebagai contoh mari kita kilas balik beberapa kejadian di masa lalu, dahulu, kita mengingat bahwa para guru memberikan penjelasan melalui papan tulis dengan menggunakan sebuah kapur. Bergeser sedikit di tahun 2000-an, kapur tulis itu telah berganti dengan spidol, kini, sebagian besar guru bahkan telah beralih dan beradaptasi dengan teknologi untuk memberikan materi pelajaran kepada anak didiknya.

Sebagai salah satu generasi milenial, penulis mencoba mengingat kembali pengalaman yang terjadi pada pertengahan tahun 2008, dimana saat itu penulis telah duduk dibangku SMA, pada mata pelajaran Fisika, setiap murid harus mengerjakan dan mengumpulkannya melalui surat elektronik (e-mail).

Dari pengalaman tersebut, tampak jelas bahwa guru kami mencoba memanfaatkan internet sebagai teknologi terkini yang dapat menjadi media informasi dan komunikasi. Selain itu, tentu saja untuk meminimalisir penggunaan buku tulis serta berusaha mengenalkan kepada para siswa untuk "melek" teknologi. Lalu, dengan dinamika yang terjadi saat ini, apakah teknologi  memberikan dampak positif bagi masa depan pendidikan di Indonesia?

Dampak Positif dan Negatif Internet

Pada era digital saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan internet telah merata di setiap penjuru dunia, termasuk Indonesia. Mulai dari anak-anak sampai orang tua telah akrab dengan keberadaan internet. Eksistensi internet dapat diibaratkan seperti dua sisi mata pisau, di satu sisi ia memiliki manfaat bagi kemajuan suatu bangsa serta membuka cakrawala wawasan bagi setiap orang, namun di sisi yang berbeda ia juga mampu memporakporandakan akhlak, sopan santun, serta budi pekerti seseorang.

Manfaat internet sangat nyata dirasakan bagi setiap orang. Kita ambil contoh konkret, misalnya: seorang mahasiswa yang sedang membutuhkan sebuah informasi mengenai data penelitian dalam disiplin ilmu tertentu, melalui akses internet, ia dapat menemukannya melalui berbagai jurnal dan artikel ilmiah dengan beberapa kali "klik" dalam hitungan menit.

Contoh lain, misalnya: A adalah warga Jambi, berencana hendak pergi ke Provinsi Sumatera Selatan pada siang ini dengan menggunakan kendaraan roda empat, sebelum berangkat, dia sempat menonton siaran langsung melalui kanal Youtube yang menyebutkan bahwa jalan perbatasan Sumatera Selatan dan wilayah dia tinggal mengalami macet total sepanjang 100 KM. Dengan informasi tersbut tentu saja dia sudah memiliki alternatif lain untuk dapat pergi ke Sumatera Selatan, yaitu melalui angkutan pesawat terbang.

Dua contoh konkret di atas menunjukkan betapa krusialnya peran internet dalam mencari suatu informasi. Selain untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, internet juga memudahkan aktivitas kita dalam keseharian.

Lalu, bagaimana dengan dampak negatifnya?, penulis berprasangka baik bahwa keberadaan internet di tengah-tengah kita semua tentu lebih banyak manfaatnya dibanding mudaratnya. Seringkali, remaja yang kurang mendapatkan pengawasan dari orang tua menjadikan internet sebagai media untuk menonton film yang bermuatan pornografi, hal ini tentu saja dapat merusak akhlak dan moral anak yang pada akhirnya dapat berujung pada perbuatan zina.

Namun, internetnya Indonesia melalui Kemenkominfo RI dan Telkom Indonesia, beberapa tahun terakhir telah berupaya melakukan berbagai langkah dalam filterisasi terhadap website yang bermuatan pornografi. Hal ini tentu saja menjadi kabar gembira bagi para orang tua yang seringkali meminjamkan laptop maupun smartphone-nya ke anak.

Meskipun demikian, peran orang tua tetap diperlukan dalam mengawasi anak berinternet yang baik sehingga keberadaan internet menjadi tepat guna bagi masing-masing individu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun