Mohon tunggu...
Intan Ayu P
Intan Ayu P Mohon Tunggu... Lainnya - anak indie

Ini nulis iseng-iseng aja kok.. Salam kenal :D

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Semasih Ada Waktu

28 November 2020   16:00 Diperbarui: 28 November 2020   16:10 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Berisik. Bilang aja ayah udah gak sayang sama ibu. Sampai sengaja, dia gamau tau apa yang terjadi sama ibu,” gerutu Arka kesal sembari mengambil handphone di saku celananya.

Arka mulai melupakan kejadian tadi yang menimpanya. Ia asyik masuk ke dalam indahnya dunia maya. Membalas pesan yang masuk, melihat-lihat hasil foto ketika di klub tadi, membuka aplikasi media sosial, dan tiba-tiba saja, tak disadari, loh Arka mendadak berada di gurun pasir.

pinterest/ariana saldaña
pinterest/ariana saldaña
“Eh gila aja, kok bisa gue tiduran di gurun pasir gini.” Arka kaget, heran, tak bisa berkata-kata. Ia baru menyadarinya.

Handphone mahalnya itu juga menghilang dari tangannya. Ia menoleh ke belakang, kasur dan perabotan lainnya juga tidak ada. Hanya tumpukan pasir yang begitu tinggi di sekelilingnya. Juga, banyak pohon kaktus yang tumbuh serta burung beterbangan.

dribbble.com
dribbble.com

Arka mulai berdiri, menelusuri, dan mencerna apa yang sebenarnya terjadi dengan dirinya. Tak sadar, ia tidak tahu sudah berapa jam menjelajahi tempat asing tersebut. Haus dahaga sudah menyerang kerongkongannya. Ia butuh air. Ia Lelah. Lalu, ia jatuh tersungkur ke tumpukan pasir yang begitu panas dengan suasana yang menyengat.

Namun, tiba-tiba ia melihat kilauan cahaya putih berbentuk seperti portal dari kejauhan. Arka mulai membuka matanya lebar-lebar. Ia harus meyakini dirinya, apa yang dilihat itu bukanlah hanya sekedar imajinasi atau khayalannya. Dan ternyata, ia melihat sosok seorang laki-laki dan seorang perempuan yang tak asing baginya. Benar saja, itu ayah dan ibunya yang ingin memasuki cahaya putih tersebut. Mereka memakai pakaian putih yang begitu bercahaya. Sontak Arka langsung meneriaki mereka.

“Ayaaaahhh, ibuuuu… Tolong Arkaaa,” teriak Arka putus asa karena kelelahan dan butuh air.

Ayah dan ibunya menoleh, mulai mendekati Arka. Sesampainya, mereka langsung tersenyum sumringah.

“Arka, ini Ibu … sudah lama ya kita tidak bertemu. Ibu rindu sekali melihat Arka,” ucap ibu Arka lembut sambil membungkuk memegang wajah Arka yang memerah kepanasan.

“Tapi, Ka. Sayangnya Ayah harus menyusul ibu. Ini sudah waktunya ayah bertemu kembali dengan ibu. Maafkan Ayah ya Nak. Ayah banyak salah denganmu dan selalu membentak-bentak dirimu.” Wajah ayah Arka begitu bersinar dan kelihatan sangat gagah. Ia mulai menggandeng istrinya itu dan mengajak untuk bangkit. Arka tidak bisa berkata apa-apa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun